Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. (AGRO) bakal meningkatkan kepemilikan saham publik menjadi 10% dari saat ini sebanyak 5,5% dari modal disetor perseroan selama 24 bulan.
Emiten perbankan ini memiliki komitmen ke otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk meningkatkan kepemilikan saham publiknya menjadi 10% dari modal disetor.
“BRI akan lepas secara bertahap selama 24 bulan. Kami akan lihat dulu situasi pasar dan kami tidak ingin saham kami jatuh,” kata Hirawan Nur Kustono, Sekretaris Korporasi BRI Agroniaga, Senin (27/1/2014).
Menurutnya, pihaknya akan berdiskusi dengan induk usaha, yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), untuk meningkatkan jumlah saham beredar di publik. BBRI yang saat ini memegang 80,42% saham AGRO bakal melepas sebagian sahamnya agar terpenuhi komitmen ke BEI.
"Free float AGRO saat ini masih 5,5%. Untuk penuhi komitmen sebesar 10%, induk usaha akan tambah sekitar 4,5%,” kata Hirawan.
Saat ini BBRI menguasai 80,42% saham AGRO, Dana Pensiunan Perkebunan mengantongi 14,02%, dan publik 5,55%.
Pelepasan saham ke publik akan dilakukan AGRO untuk memenuhi Peraturan Nomor 1-A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat. Ketentuan itu menyebut jumlah saham yang dimiliki pemegang saham bukan pengendali dan bukan pemegang saham utama paling kurang 50 juta saham dan paling kurang 7,5% dari jumlah saham dalam modal disetor.
“Menurut kami, aturan tersebut bagus untuk meningkatkan likuiditas di pasa,” ujar Hirawan.