Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks S&P 500 Turun 2,1% Terendah Sejak 17 Desember

Saham AS merosot terbesar sejak Juni, setelah mengalami pekan terburuk bagi indeks patokan sejak 2012.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Saham AS merosot terbesar sejak Juni, setelah mengalami pekan terburuk bagi indeks patokan sejak 2012.

Hal itu sebagai dampak adri aksi jual (selloff) dalam mata uang negara berkembang mendorong kekhawatiran pasar global akan menjadi lebih tidak stabil.

Caterpillar Inc , General Electric Co dan Boeing Co meluncur setidaknya 2,6% Kansas City Southern anjlok 15%, penurunan terbesar sejak 2008, setelah melaporkan pendapatan yang lebih rendah dari estimasi. International Game Technology anjlok 15%.

Indeks The Standard & Poor 500 turun 2,1% menjadi 1.790,29 pada pukul 04.00 pm di New York atau pukul 03.00 WIB (25/1/2014) ditutup pada level terendah sejak 17 Desember. Indeks S&P 500 turun sebesar 2,6% selama sepekan.

Indeks Dow Jones turun 318,24 poin atau 2% ke 15.879,11.

"Volatilitas pasar negara berkembang dan dampak mata uang yang mempengaruhi pasar AS," ujar Eric Teal, Kepala Investasi di First Citizens Bancshares Inc di Raleigh , North Carolina.

Mata uang emerging market memiliki aksi jual terburuk mereka dalam lima tahun kemarin seperti pembuat kebijakan Argentina mendevaluasi peso dengan mengurangi dukungan di pasar valuta asing. Lira Turki jatuh, hryvnia Ukraina merosot ke terendah dalam empat tahun dan rand Afrika Selatan melemah melampaui 11 per dolar untuk pertama kalinya sejak 2008.

Regulator perbankan China memerintahkan kantor regional untuk meningkatkan pengawasan risiko kredit di industri pertambangan batu bara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sepudin Zuhri
Editor : Sepudin Zuhri
Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper