Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BEI Anggap Merger PGN (PGAS) & Pertagas Cuma Wacana

Bursa Efek Indonesia belum menerima informasi soal rencana pengambilalihan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. (PGAS) oleh PT Pertamina Gas, anak usaha PT Pertamna (Persero).
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Efek Indonesia belum menerima informasi soal rencana pengambilalihan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. (PGAS) oleh PT Pertamina Gas, anak usaha PT Pertamna (Persero).

Hoesen, Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), mengatakan rencana tersebut masih rumor, sehingga BEI belum menanyai PGAS sebagai perusahaan yang tercatat di BEI.

“Itu kan masih wacana. Kami pasti menanyai langsung emiten tersebut bila itu benar terjadi. Sejauh ini belum ada laporan,” ujar Hoesen, Kamis (16/1/2014).

Menurutnya, sebagai emiten, PGAS seharusnya sudah paham ketentuan di BEI untuk menginformasikan aksi korporasi tertentu, termasuk merger. Sebab, setiap aksi korporasi dapat berdampak signifikan di pasar modal.

“Ada aturan di bursa dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Bahkan, bisa kena sanksi atau teguran,” ucap Hoesen.

Menurutnya, jika Pertamina Gas dan PGAS merger, perusahaan baru tersebut akan memiliki aset sangat besar.

Per 30 September 2013 total aset PGAS mencapai US$3,77 miliar, terdiri dari aset lancar senilai US$1,39 miliar dan aset tidak lancar US$2,37 miliar. Emiten distribusi dan transmisi gas bumi itu mengantongi pendapatan neto senilai US$2,2 miliar per 30 September 2013.

Sementara itu, Pertagas memperoleh pendapatan usaha sebesar US$318,6 juta hingga Juli 2013.

Pertamina menginginkan merger antara Pertamina Gas denga PGAS. Hasil merger yakni perusahaan baru yang akan menjadi anak usaha Pertamina. Pertamina akan memiliki saham 66%-78% saham di perusahaan baru itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper