Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Capitol Nusantara Akan Ekspansi ke Malaysia, Brunei, Filipina

Setelah sukses menggarap pasar domestik, PT Capitol Nusantara Indonesia Tbk. (CANI) berencana ekspansi ke luar negeri seperti ke Malaysia, Brunei, Filipina, dan Timor Leste
 IPO Capitol Nusantara/Jibi
IPO Capitol Nusantara/Jibi

Bisnis.com, JAKARTA - Setelah sukses menggarap pasar domestik, PT Capitol Nusantara Indonesia Tbk. (CANI) berencana ekspansi ke luar negeri seperti ke Malaysia, Brunei, Filipina, dan Timor Leste.

Komisaris Capitol Nusantara Yanuar C. Wijaya mengatakan meski demikian, rencana itu belum akan dilakukan tahun ini.  

“Ada pekerjaan-pekerjaan migas lepas pantai di Laut Cina Selatan, Timor Leste, dan Australia yang sedang berlangsung saat ini. Ini pasar yang sangat baik, kami mau maju ke sana tapi belum tahun ini,” ujarnya di Gedung Bursa Efek Indonesia, Kamis (16/1/2014).

Yanuar mengatakan tahun ini, perusahaan yang bergerak di bidang transportasi laut ini masih fokus di dalam negeri dulu. Adapun beberapa main customers perseroan adalah PT Hai Yin, PT Agus Suta Line, Swiber, dan Salamander Energy.

Untuk diketahui pagi tadi, Kamis (16/1/2014), Capitol Nusantara mencatatkan saham perdananya dengan kode saham CANI dan menjadi emiten keempat tahun ini.

Perseroan melepas 208,36 juta saham yang mewakili 25% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO, dengan harga penawaran Rp200 per saham. Sehingga total dana yang diraup sebesar Rp41,672 miliar.

Dana hasil IPO ini akan digunakan untuk membeli sebuah kapal AHTS untuk menunjang kegiatan operasional. Saat ini, total armada yang dimiliki perseroan terdiri dari 27 unit kapal tunda, 5 unit AHT/AHTS, 26 unit kapal tongkang, dan 2 unit floating crane.

Kontribusi pendapatan perseroan saat ini diperoleh dari kegiatan bisnis sewa kapal (time charter) 83%, pengangkutan (freight charter) 15%, dan jasa keagenan (agency) 2%.

Setelah menjadi perusahaan terbuka, perseroan menargetkan ada peningkatan penjualan sebesar 12%—15% per tahun mulai 2013 sampai 2017, dan sebesar 30%—35% setelah 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper