Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lisjanto Tjiptobiantoro Lepas 28,4% Kepemilikan Saham di Berlina

Presiden Komisaris PT Berlina Tbk. (BRNA) Lisjanto Tjiptobiantoro menjual sebanyak 19,8 juta lembar saham atau 28,4% kepemilikannya di produsen kemasan plastik itu.
/Ilustrasi
/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA—Presiden Komisaris PT Berlina Tbk. (BRNA) Lisjanto Tjiptobiantoro menjual sebanyak 19,8 juta lembar saham atau 28,4% kepemilikannya di produsen kemasan plastik itu.

Sekretaris Perusahaan Berlina Karsono Probosetio menuturkan transaksi divestasi telah dilakukan pada 18—30 Desember 2013 dengan rata-rata harga jual Rp410-Rp430 per saham.

Dengan transaksi tersebut, maka total kepemilikan Lisjanto Tjiptobiantoro di perusahaan tersebut tersisa 49,774 juta saham hingga 15 Januari 2014.

Semula, Presiden Komisaris Berlina itu memiliki saham 69,574 juta di perusahaan yang berbasis di Surabaya, Jawa Timur itu. Saat ini, terdapat 66 unit smelter yang dikebut pembangunannya.

Dari 66 itu, 16 smelter sudah mencapai progres 6%-10% atau masuk tahap analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) dan 15 unit tahap peletakan batu pertama (ground breaking) atau mencapai antara 11%-30%.

Selanjutnya, sebanyak 10 smelter mencapai progres 31%-50% atau memasuki tahap pertengahan konstruksi, dan 25 unit tahap akhir konstruksi (51-100 persen). Di luar itu, 112 smelter sedang dalam tahap studi kelayakan.

Sejumlah smelter yang sudah sampai tahap 100%, antara lain PT Manoken Surya di Cikarang untuk zirkon, PT Delta Prima Steel (pasir besi), PT Meratus Jaya Iron Steel di Kalsel (besi), PT Cilegon Indofero (nikel), PT Krakatau Posco (besi) Indotama Ferro Alloy (mangan), PT Indonesia Chemical Alumina di Tayan (bauksit), dan PT Cahaya Modern Metal Mining (nikel).

Selain itu, PT Bintang Delapan Mineral (nikel) tercapai 53%, PT Sebuku Iron (bijih besi) 40%, PT Kembar Emas 35%, PT Lumbung Mineral Sentosa di Bogor (timah hitam) 35%, PT Multi Baja Industri di Tuban, Jatim (nikel) 20%, PT Sumber Surya Daya Prima (pasir besi) 20%, dan PT Citra Jaya (nikel) 8%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Herdiyan
Editor : Nurbaiti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper