Bisnis.com, JAKARTA—PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan sebanyak 33 anggota bursa tertarik dan siap ikut memasarkan produk derivatif yang sedang digodok untuk pendalaman pasar.
Samsul Hidayat, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, mengatakan meski belum diluncurkan, nyatanya sudah ada 33 dari 140 anggota bursa yang tertarik memasuki perdagangan derivatif untuk menambah nasabah dan jenis produk.
“Namun hal ini masih kami jajaki, rencananya produk derivatif ini akan kami luncurkan pada pertengahan tahun ini,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (9/1/2014).
Dia menambahkan, hal ini adalah salah satu strategi pihak BEI untuk menambah kedalaman pasar (market deepening). Dengan bertambahnya produk investasi yang ada di BEI, maka investor dapat semakin aktif berdagang di bursa.
Adapun, derivatif adalah suatu instrumen keuangan yang pembayaran dan nilainya berasal atau diturunkan atau bergantung pada sesuatu, dalam hal ini instrumen yang lain, misalnya saham.
Instrumen derivatif adalah suatu instrumen keuangan yang nilainya diturunkan atau diperoleh dari nilai aktiva lainnya (misalnya saham, obligasi, atau komoditi) atau dari indikator yang ditentukan di pasar (misalnya suku bunga atau indeks saham gabungan).
Derivatif merupakan instrumen keuangan yang pada dasarnya digunakan oleh perusahaan atau individu guna melindungi diri dari resiko (hedging). Sebagai suatu instrumen turunan, nilai dari instrumen derivatif seharusnya bergantung pada nilai dari underlying aset-nya.
Terkait dengan persyaratan anggota bursa yang ingin terjun ke produk derivatif tersebut, dia menjelaskan tidak ada tambahan selagi anggota tersebut masih terdaftar dan masuk syarat anggota bursa.
“Untuk penambahan modal juga tidak ada, masih sama seperti syarat anggot bursa Rp25 miliar. Yang berbeda hanya di masalah kliring,” ungkapnya.
Menurut Samsul, nantinya ada koordinasi lebih lanjut dengan PT Kliring Penjamin Efek Indonesia (KPEI).
Adikin Basirun, Direktur Teknologi Informasi BEI mengatakan, dalam mengaplikasikan kebijakan produk derivatif tersebut, dirinya sudah menyiapkan sistem pendukung. Salah satunya bakal ada konsolidasi platform perdagangan saham dan derivatif.
“Nantinya dimungkinkan untuk menjadi satu platform dalam sistem trading-nya,” beber Adikin..