Bisnis.com, JAKARTA--Pasar obligasi ditutup terkoreksi tipis dengan harga surat utang negara turun 3 basis poin menjadi 82% pada hari terakhir sebelum libur panjang perayaan Natal dan tahun baru.
Menurut data PT Penilai Harga Efek Indonesia (Indonesia Bond Pricing Agency/IBPA), harga sejumlah obligasi negara acuan (benchmark) cenderung stagnan dan turun tipis 2 basis poin-3 basis poin.
Pada pekan lalu, IBPA mencatat aktivitas perdagangan obligasi tampak berlangsung cukup solid di tengah aksi wait and see pasar terkait tapering off the Fed.
Total volume transaksi obligasi tercatat turun tipis sebesar 10,1% week on week dari Rp5,1 triliun menjadi Rp4,5 triliun, sedangkan total frekuensi turun 14,4% week on week dari 288 kali menjadi 246 kali transaksi.
Setelah adanya kepastian the Fed akan mengurangi stimulus moneternya pada awal tahun depan, imbal hasil surat utang negara (SUN) diyakini akan kembali turun yang juga didorong sentimen positif dari dalam negeri.
Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) setelah pertemuan akhirnya mengumumkan the Fed akan mengurangi stimulus menjadi US$ 75 miliar per bulan, turun dari US$ 85 miliar selama 2014 untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesempatan kerja di AS.