Bisnis.com, JAKARTA—Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik setelah peningkatan aktivitas kilang Amerika Serikat mendorong permintaan, sehingga selisih harga komoditas itu terhadap minyak Brent menipis untuk ketiga kalinya dalam empat hari.
Kontrak WTI di bursa New York menguat 6 sen setelah Badan Informasi Energi melaporkan kemarin bahwa stok minyak mentah AS turun pekan lalu ke level terendah dalam empat tahun pada saat aktivitas kilang minyak meningkat.
“Pasar WTI relatif bergairah akibat tingginya permintaan dari perusahaan pengolahan minyak,” ujar John Kilduff, seorang mitra usaha Again Capital LLC sebagaimana dikutip Bloomberg, Jumat (13/12/2013). Dia menambahkan pasar akan melihat dampak kondisi itu pada selisih harga antara WTI dan Brent yang menipis.
WTI untuk pengiriman Januari tercatat US$97,50 per barel di bursa New York Mercantile Exchange, sedangkan volume seluruh kontrak tercatat 15% di bawah rata-rata 100 hari pada pukul 15.49 atau pukul 02.25 WIB. Untuk tahun ini kontrak dilaporkan naik 6,2%.
Brent untuk pembayaran Januari melemah US$1,03 atau 0,9% dan ditutup pada US$108,67 per barel di bursa London. Sedangkan selisih harga Brent dengan WTI sebesar US$11,17.