Bisnis.com, JAKARTA—Penyedia jasa angkutan lepas pantai PT Logindo Samudramakmur Tbk. akan melakukan pencatatan (listing) saham di Bursa Efek Indonesia, Rabu (11/12), dengan harga saham perdana (initial public offering/IPO) Rp2.800 per saham.
Logindo menjadi perusahaan ke-29 yang go public tahun ini sekaligus menjadi perusahaan ke-482 yang tercatat di BEI.
Mengacu pada harga penawaran awal (bookbuilding) di kisaran Rp2.800—Rp3.700 per saham, artinya penetapan harga itu menggunakan kisaran harga terbawah.
Dari aksi korporasi itu, perseroan melepas sebanyak-banyaknya 193,28 juta saham dengan raupan dana Rp541,18 miliar.
“Range bawah, tapi peminatnya bagus, hingga oversubscribed sekitar 1,5 kali,” ujar Direktur RHB OSK Securities Indonesia Shiantaraga.
Meskipun demikian, Shiantaraga masih enggan merinci apakah jumlah saham yang dilepas itu mengalami downsize atau tidak.
Pada kesempatan sebelumnya, Presiden Direktur Logindo Eddy K. Logam mengungkapkan sebesar 30% dari dana IPO tersebut akan digunakan untuk membayar pinjaman bank dan 60% untuk belanja modal, serta sisanya 10% akan digunakan untuk modal kerja.
“Kami memiliki utang jangka pendek, antara lain dari dua bank di Singapura sebesar US$18 juta,” ujarnya dalam paparan publik, bulan lalu.
Dia menjelaskan dana untuk modal kerja akan dipakai untuk pembelian suku cadang kapal dan biaya perawatan beberapa kapal baru, sedangkan dana untuk belanja modal akan digunakan untuk membeli kapal baru.
Saat ini, Logindo memiliki 58 unit kapal dan berencana menambah satu unit kapal dalam waktu dekat ini yang berasal dari pabrikan di India.
Pada tahun ini, perseroan berencana menambah empat unit kapal dengan mengalokasikan investasi senilai US$80 juta untuk merealisasikan rencana ekspansi tersebut.
