Bisnis.com, JAKARTA - Harga kedelai naik ke level tertinggi dalam waktu lebih dari dua bulan setelah permintaan dan suplai dari Amerika Serikat melejit.
Harga kedelai untuk pengiriman Januari menguat 0,6% menjadi US$13,45 per bushel di bursa Chicago Board of Trade.
Harga tersebut merupakan yang tertinggi sejak 19 September dan tercatat US$13,445 pukul 10.26 waktu Singapura atau pukul 09.26 WIB. Harga itu tercatat naik 5,6% bulan lalu atau satu kenaikan per bulan pertama sejak Agustus.
Untuk tahun ini harga kedelai turun 4,6% akibat produksi global diperkirakan naik ke rekor 283,5 juta ton, menurut Departemen Pertanian AS (USDA).
Sementara itu, penjualan kedelai ekspor AS tiga kali lebih besar pada pekan yang berakhir 21November menjadi 1,406 juta ton dibanding tahun sebelumnya, menurut USDA pada 29 November.
Para eksportir AS dilaporkan menjual 110.000 ton kedelai ke China untuk pengiriman pada tahun tersebut mulai 1 September 2014.
“Akibat lain dari menguatnya ekspor AS adalah terjadinya penguatan posisi harga,” ujar Luke Mathews, seorang ahli strategi komoditas pada Commonwealth Bank of Australia sebagaimana dikutip Bloombeeg, senin (2/12/2103).
Dia menambahkan bahwa 93% dari perkiraan USDA terkait program ekspor terpenuhi.