Bisnis.com, JAKARTA— Kontrak kedelai naik ke level tertinggi dalam dua bulan setelah ekspor dari Amerika Serikat berdampak pada penurunan suplai untuk perusahaan domestik.
Persediaan kedelai untuk ekspor sepekan menjelang 21 November naik 39% menjadi 66,93 juta bushel dibandingkan tahun sebelumnya, menurut Departemen Pertanian AS (USDA) sebagaimana dikutip Bloomberg, Selasa (26/11/2013).
Pengiriman sejak 1 September naik 5,9% menjadi 585,6 juta dari 553,1 juta per tahun sebelumnya atau peningkatan tercepat selama ini, menurut data USDA.
Sementara itu, China dilaporkan mengimpor 77% dari jumlah tersebut secara keseluruhan pekan lalu.
“Ekspor kedelai dari negara itu berjalan lebih cepat sehingga menurunkan jumlah suplai,” ujar Jerry Gidel, analis pada Rice Dairy LLC di Chicago.
Menurutnya, perusahaan domestik menaikkan penawaran mereka untuk mencegah suplai diekspor ke luar negeri.
Kontrak kedelai untuk pengiriman Januari naik 0,7% menjadi US$13,2925 per bushel pada pukul 13.15 waktu setempat di bursa Chicago Board of Trade atau pukul 12.15 WIB. Sebelumnya nilai kontrak menyentuh US$13,345 atau yang tertinggi untuk kontrak paling aktif itu sejak 20 September.