Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indocement (INTP) Siap Bangun 2 Pabrik Rp15 Triliun

Produsen semen PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) sedang menyiapkan pembangunan dua pabrik semen baru (greenfield) dengan investasi masing-masing Rp5 triliun hingga Rp7,5 triliun untuk memenuhi permintaan semen yang diprediksi terus meningkat beberapa tahun ke depan

Bisnis.com, JAKARTA— Produsen semen PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) sedang menyiapkan pembangunan dua pabrik semen baru (greenfield) dengan investasi masing-masing Rp5 triliun hingga Rp7,5 triliun untuk memenuhi permintaan semen yang diprediksi terus meningkat beberapa tahun ke depan.

Dengan demikian, dana yang akan disiapkan perseroan untuk membangun dua pabrik tersebut mencapai Rp10 triliun hingga Rp15 triliun.

Direktur Keuangan Indocement Tju Lie Sukanto menuturkan kedua pabrik itu akan dibangun di Jawa Tengah dan satu lagi di luar Pulau Jawa dengan kapasitas masing-masing 2 juta hingga 2,5 juta ton per tahun.

“Mulai pembangunannya mungkin tidak tahun depan karena kami masih fokus mengikuti prosedur yang harus dilalui. Saat ini masih proses amdal [analisis mengenai dampak lingkungan],” katanya seperti diberitakan di Bisnis Indonesia, Jumat (29/11/2013).

Menurutnya, investasi pabrik semen baru (greenfield) dinilai akan lebih tinggi dibandingkan dengan pabrik di lokasi yang sebelumnya sudah didirikan pabrik serupa (brownfield). Hal itu disebabkan perseroan harus membangun infrastruktur dan fasilitas lainnya.

Dia merinci investasi pabrik greenfield diproyeksikan mencapai US$250.000 hingga US$300.000 per ton, sedangkan pabrik brownfield hanya US$120.000 hingga US$200.000 per ton.

Perseroan akan membangun dua pabrik itu sekaligus menggunakan kas internal yang saat ini baru terkumpul Rp11 triliun hingga Oktober 2013. Meskipun demikian, pihaknya masih menghitung besaran investasi yang akan digelontorkan pada dua proyek tersebut.

“Ke depan kan kas internal akan terus bertambah dari raihan laba bersih yang diperoleh. Kami fokus berinvestasi menggunakan kas internal, tidak ada pendanaan dari eksternal,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Herdiyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper