Bisnis.com, JAKARTA — Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik terkait spekulasi bahwa peningkatan keuntungan kilang minyak dari pengolahan bensin dan solar akan mendorong penggunaan bahan mentah.
Kontrak minyak mentah meningkat hingga 1,6% karena keuntungan mengolah minyak mentah menjadi bahan bakar, atau yang dikenal dengan crack spread, meningkat ke level tertingi sejak Agustus. Harga bahan bakar jenis bensin naik dengan perkiraan bahwa laporan pemerintah AS besok akan menunjukkan suplai turun hinga pekan kelima.
Sedangkan selisih harga WTI terhadap Brent akan naik ke level tertinggi dalam tujuh bulan akibat kerusuhan di Libia mengganggu kinerja ekspor.
“Bensin akan memimpin harga,” ujar Kyle Cooper, direktur komoditas pada IAF Advisors in Houston. Crack spread menguat dan hal itu akan mendongkrak harga WTI lebih tinggi lagi, ujarnya sebagaimaa dikutip Bloomberg, Kamis,(14/11/2013).
WTI untuk pengiriman Desember naik US$1,23 atau 1,3% menjadi US$94,27 per barel ada pukul 13.13 waktu setempat atau pukul 12,13 WIB di bursa New York Mercantile Exchange. Sedangkan nilai kontrak turun US$2,10 menjadi US$93,04 kemrin dan volume seluruh kontrak tercatat 18% lebih tinggi dari rata-rata 100 hari.
Harga bensin untuk pengiriman Desember naik 4,35 sen atau1,7% menjadi US$2,6299 per galon di New York. Sedangkan solar dengan kandungan sulfur sangat rendah untuk pengiriman Desember naik 3,85 sen atau1,3% menjadi $2,8917 per galon.
Keuntungan dari pemrosesan tiga barel minyak mentah menjadi dua barel bensin dan satu barel solar dilaporkan naik US$19,85 per barel.