Bisnis.com, JAKARTA - Hingga lelang sukuk terakhir, Selasa (29/10/2013), pemerintah telah meraup Rp295,8 triliun, atau sekitar 89,1% dari target penerbitan obligasi negara tahun ini yakni senilai Rp331,8 triliun.
Pemerintah hanya memenangkan Rp429 miliar pada lelang sukuk kemarin dari total penawaran masuk mencapai Rp1,9 triliun, atau menurun 69,33% dari lelang sebelumnya dengan penawaran masuk Rp6,49 triliun.
“Pemerintah menyerap sedikit karena yield yang diminta pada lelang sukuk masih tinggi, sementara di pasar skunder yieldnya sudah turun pascamasuknya asing,” ungkap Fakhrul Aufa, analis obligasi PT Penilai Harga Efek Indonesia (Indonesia Bond Pricing Agency/IBPA), Rabu (30/10/2013).
Dia menjelaskan penyebab tingginya imbal hasil yang diminta tersebut adalah investor beranggapan pasokan sukuk semakin terbatas hingga akhir tahun, sehingga mereka meminta diskon besar pada lelang kemarin.
Adapun, menurut laporan DJPU, imbal hasil (yield) yang masuk pada lelang tersebut untuk seri SPN-S berkisar di level 5,43% - 7%, seri PBS004 8%-8,37%, seri PBS005 8%-10,5%, dan seri PBS006 7%-7,78%.
Pemerintah pada akhirnya memenangkan seri PBS005 Rp415 miliar dengan yield tertimbang rata-rata 8,35% dan PBS006 senilai Rp14 miliar dengan imbal hasil tertimbang rata-rata 7,1%.