Bisnis.com, CHICAGO - Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih tinggi pada Selasa (Rabu pagi WIB), di tengah spekulasi bahwa Federal Reserve AS akan mempertahankan stimulus moneter untuk meningkatkan perekonomian.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember naik US$26,8 atau 2,04% menjadi ditutup pada US$1.342,6 per ounce, tertinggi sejak 19 September, data FactSet menunjukkan.
Emas menunjukkan reli yang mantap setelah rilis laporan pekerjaan AS mengecewakan. Analis pasar percaya ini lebih lanjut menunjukkan bahwa The Fed mungkin tidak mengurangi program pembelian obligasinya hingga kuartal kedua tahun depan.
Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan ekonomi AS hanya menambahkan 148.000 pekerjaan pada September, jauh dari harapan pasar 185.000 pekerjaan.
Sementara itu, tingkat pengangguran turun menjadi 7,2%, tingkat terendah sejak November 2008, dari 7,3% pada Agustus, menurut data yang tertunda karena penutupan (shutdown) sebagaian kegiatan pemerintah AS selama 16 hari sejak 1 Oktober 2013.
Program pembelian obligasi The Fed telah membantu mendukung harga emas karena pelonggaran kuantitatif cenderung menekan dolar AS dan dapat menyebabkan inflasi. Emas sering dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi.
Perak untuk pengiriman Desember naik 51,2 sen, atau 2,30% menjadi US$22,790 per ounce. (Antara)