Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Fee Agen Penjual ORI 0,45%

Bisnis.com, JAKARTA--Bagi perusahaan keuangan, bersiaplah mendaftar jadi agen penjual obligasi negara ritel tahun depan untuk meraup pendapatan jasa penjualan sebanyak 0,45% dari porsi penjatahan.

Bisnis.com, JAKARTA--Bagi perusahaan keuangan, bersiaplah mendaftar jadi agen penjual obligasi negara ritel tahun depan untuk meraup pendapatan jasa penjualan sebanyak 0,45% dari porsi penjatahan.

Setiap agen penjual disebut-sebut mendapat fee sebanyak 0,45% dari masing-masing porsi penjualan obligasi negara ritel seri ORI010 tahun 2013. Besaran itu sudah termasuk pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar 10%.

Seperti diketahui, pemerintah telah menjual dan memberi jatah ORI010 kepada 20 agen penjual senilai total Rp20,2 triliun tahun ini.

Jika diakumulasi, total fee yang didapat oleh agen penjual tercatat mencapai Rp90 miliar atau rerata pendapatan setiap agen penjual sebesar Rp4,5 miliar.

Namun yang perlu dicatat, porsi penjatahan setiap agen penjual bervariasi, sebut saja PT Danareksa Sekuritas yang memperoleh jatah penawaran ORI010 Rp1,2 triliun, sedangkan PT Trimegah hanya Rp483 miliar.

Dari laporan agen penjual, PT Danareksa Sekuritas mendapat permintaan obliasi ritel negara seri ORI010 tahun 2013 mencapai Rp1,3 triliun atau lebih tinggi dari nilai penjatahan yang sebesar Rp1,2 triliun.

"Nilai permintaan itu berasal dari 1.000 orang investor ritel," ujar Direktur Danareksa Sujadi Darmotinojo kepada Bisnis.com.

Sebelumnya, pemerintah menerbitkan ORI010 untuk mendorong investor ritel berinvestasi dengan minimal nilai investasi Rp5 juta hingga Rp3 miliar.

Dari sisi nilai, sebagian besar permintaan masih berasal dari Jakarta dengan porsi mencapai 50%, sedangkan sisanya dari kawasan barat, tengah, dan timur Indonesia.

Sebaliknya, jumlah investor lebih banyak berasal dari kawasan barat, tengah, dan timur Indonesia dibandingkan Jakarta.

“jumlah investor dari kawasan selain Jakarta lebih banyak tetapi porsi dananya sedikit, kalau Jakarta porsinya besar,” katanya.

Menurut dia, proses penjualan obligasi ritel tahun ini relatif lebih mudah dengan sebaran geografis yang lebih luas dibandingkan tahun lalu.

Hal itu disebabkan pemberian tingkat bunga yang tinggi yakni sebesar 8,5%.

“Investor mungkin berpikir tahun depan kondisi obligasi relatif baik dan tidak akan bisa dapat kupon tinggi seperti sekarang, momentumnya pas,” ujarnya.  (ra)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lavinda
Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper