Bisnis.com, JAKARTA – Dirjen Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan mengumumkan hasil penjualan dan penjatahan Obligasi Ritel Indonesia (ORI) seri ORI010 sebesar Rp20,205 triliun dengan jumlah investor terbaru sebanyak 26.824.
“Realisasi penjualan ORI010 sebesar Rp 20,368 triliun, tetapi total penjualan setelah cleaning ditetapkan Rp 20,205 triliun yang menjangkau 38.860 pemesan di 34 provinsi,” ujar Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kementrian Keuangan Robert Pakpahan, Senin (7/10).
Total pemesanan ORI010 mencapai 38.860 mengalahkan total pemesanan ORI004 yang berjumlah 37.724.
Sementara itu, jumlah pemesan berdasarkan kelompok umur didominasi oleh kelompok usia di atas 40 tahun sebesar 72,12% dari total jumlah pemesan dengan volume pemesanan sebesar Rp14,405 triliun (71,29%) dari total pemesanan.
Adapun sebaran jumlah pemesan terbesar berada di Jakarta yang mencapai 38,65% dari total jumlah pemesan. Wilayah Indonesia Barat selain DKI Jakarta mencapai 54,70% dan wilayah Indonesia Timur dan Tengah sebesar 6,64%.
“Minimal pemesanan ORI010 Rp5 juta per individu dan maksimal pemesanan Rp3 miliar per individu. Jika kami menemukan salah satu individu memesan lebih dari yang ditetapkan di antara 12 bank dan 3 perusahaan sekuritas yang ditunjuk, maka pemesanan akan batal,” terang Robert.
Direktur Surat Utang Negara Kementerian Keuangan Loto Srinaita Ginting menolak menjelaskan bank atau perusahaan yang menjual ORI010 paling banyak hingga masa akhir penawaran pada 4 Oktober 2013.
“Belum bisa diungkapkan lah, kami masih harus menghitung lagi karena hasil penjualan itu tidak hanya dihitung 4 Oktober saja tetapi hingga akhir tahun,” ujar Loto.