Bisnis.com, JAKARTA-Dua perusahaan keuangan, PT Asuransi Mitra Maparya dan PT Bank Ina Perdana, diketahui bakal melantai di bursa pada tahun ini.
“Salah satu perusahaan asuransi [Asuransi Mitra] sudah melakukan mini expose kemarin [Kamis]. Sementara itu, Bank Ina akan melakukan mini expose hari ini [Jumat],” ujar Direktur Penilaian Bursa Efek Indonesia (BEI) Hoesen, seperti dilaporkan harian Bisnis Indonesia, Senin (7/10/2013).
Hoesen mengatakan saat ini ada tujuh emiten yang masuk ke dalam pipeline untuk melantai pada akhir tahun ini. Ketujuh perusahaan itu adalah PT Soechi Lines, PT Blue Bird, PT Sawit Sarana, PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo, PT Link Net, PT Bank Ina Perdana, dan PT Asuransi Mitra Maparya.
Proses penawaran umum perdana Asuransi Mitra bakal menggunakan jasa PT Kresna Graha Sekurindo sebagai underwriter atau penjamin emisi.
Direktur Utama Kresna Graha Michael Steven mengatakan pihaknya memang bakal menangani penawaran umum perdana Asuransi Mitra. Menurutnya, target melantai di bursa pada tahun ini.
“Targetnya pada kuartal IV tahun ini. Dana yang diincar sebanyak Rp250 miliar untuk melakukan ekspansi dan membuka cabang baru. Untuk besaran saham yang dilepas ke publik besok saja waktu public expose,” ujarnya.
Michael mengungkapkan Asuransi Mitra sejak tahun lalu berencana untuk melantai di bursa. Namun, karena market fluktuatif dan konsolidasi pembukuan belum selesai, baru akan terealisasi tahun ini.
Joseph Angkasa, Presiden Direktur Asuransi Mitra, mengatakan saham yang akan dilepas kepada publik berkisar antara 15%-20% dari total saham.
Rencana pelepasan saham kepada publik ini, katanya, telah direncanakan sejak awal 2012. Namun, tertunda hingga dua kali karena terganjal sengketa dengan nasabah.
Saat persoalan tersebut telah tuntas, perseroan berniat segera merealisasikan IPO. “Kami akan menggunakan buku keuangan Juni 2013. Targetnya akhir tahun ini selesai karena waktunya hanya 6 bulan. Tinggal menunggu persetujuan dari OJK,” ujarnya kepada Bisnis.
Joseph menambahkan perolehan dana dari publik selain akan digunakan untuk menambah modal juga akan dimanfaatkan untuk belanja modal. Di antara target belanja dalam waktu dekat adalah pembenahan sistem teknologi informasi, perluasan pembukaan cabang dan penguatan kapasitas bisnis.
Selengkapnya baca di harian Bisnis Indonesia edisi Senin (7/10/2013) atau di http://epaper.bisnis.com/index.php/PopPreview?IdContent=33&PageNumer=14&ID=112704