Bisnis.com, JAKARTA—PT Asuransi Mitra Maparya dan PT Bank Ina Perdana, diketahui bakal melantai di bursa pada tahun ini, sementara Asuransi Mitra diketahui menargetkan perolehan dana sebanyak Rp250 miliar.
“Salah satu perusahaan asuransi [Asuransi Mitra] sudah melakukan mini expose kemarin. Sementara Bank Ina akan melakukan mini expose hari ini [Jumat],” ujar Direktur Penilaian Bursa Efek Indonesia (BEI) Hoesen, Jumat (4/10/2013).
Hoesen mengatakan saat ini ada 7 emiten yang masuk ke dalam pipeline untuk melantai pada akhir tahun ini. Ketujuh perusahaan itu adalah PT Soechi Lines, PT Blue Bird, PT Sawit Sarana, dan PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo, PT Link Net, PT Bank Ina Perdana, dan PT Asuransi Mitra Maparya.
Lebih lanjut, diketahui proses penawaran umum perdana Asuransi Mitra bakal menggunakan jasa PT Kresna Graha Sekurindo sebagai underwriter atau penjamin emisi.
Direktur Utama Kresna Graha Michael Steven mengatakan pihaknya memang bakal menangani penawaran umum perdana Asuransi Mitra. Dia menuturkan, target melantai di bursa adalah pada tahun ini.
“Targetnya pada kuartal IV tahun ini. Dana yang diincar sebanyak Rp250 miliar untuk melakukan ekspansi dan membuka cabang baru. Untuk besaran saham yang dilepas ke publik besok saja waktu public expose,” ujarnya, Jumat (4/10).
Michael mengungkapkan sebenaranya Asuransi Mitra sudah sejak tahun lalu berencana untuk melantai di bursa. Namun karena karena market dulu fluktuatif dan konsolidasi pembukuan belum selesai, maka baru tahun ini direalisasikan.
PT Asuransi Mitra Maparya adalah perusahaan asuransi kerugian swasta nasional yang merupakan bagian dari Kalbe Group. Pada awal sejarahnya PT Asuransi Mitra Maparya dahulu bernama PT Asuransi Patriot yang telah berdiri sejak 1956.
Pada 1991 PT Asuransi Patriot diakuisisi oleh Kalbe Group, dan berganti nama menjadi PT Asuransi Mitra Maparya atau saat ini lebih dikenal dengan sebutan “Asuransi Mitra”.
Sepanjang 2012 Asuransi Mitra membukukan premi bruto sebanyak Rp219,53 miliar, sementara klaim bruto sebesar Rp97,95 miliar. Lebih lanjut, laba komprehensif tahun berjalan tercatat sebanyak Rp22,51 miliar.
Sementara Bank Ina diketahui dimiliki oleh 2 group, yaitu Bina Surya Group (BSG) dan Galva Group. Bina Surya Group yang dimiliki oleh Hadi Surya adalah salah satu group perusahaan yang bergerak di bidang jasa transportasi laut, industri kehutanan, industri pengolahan kayu, industri perkebunan, pertanian, jasa konstruksi dan pertambangan. Salah satu perusahaan yang dikenal adalah PT Berlian Laju Tanker Tbk.
Galva Group adalah group perusahaan yang bergerak di bidang usaha perdagangan dan industri elektronis yang didirikan oleh keluarga Uripto Widjaja. Produk utama yang dikenal adalah TOA, selain itu salah satu anak perusahaannya menjadi perakit komponen elektronik merek LG dan SONY. Galva group juga merupakan pemegang keagenan produk BENQ.