Bisnis.com, JAKARTA – PT Perdana Karya Perkasa Tbk. (PKPK), emiten tambang batu bara, lagi-lagi membatalkan rapat umum pemegang saham Luar Biasa (RUPS LB).
Setelah lima kali mengulur waktu RUPS, lewat Bursa Efek Indonesia perseroan tersebut memastikan jadwal RUPS LB digelar pada Senin, 30 September 2013 pukul 10.00 WIB di Ballroom 1, Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, mengenai (PUT) I dengan menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).
Namun, ketika Bisnis mendatangi lokasi itu, agenda RUPS tidak ada di jadwal acara hotel. Direktur Perdana Karya Perkasa Untung Haryono tidak membalas pesan singkat dan menjawab telepon Bisnis.
PKPK kerap mengulur jadwal RUPS karena para pemegang saham belum bulat suara menyetujui rencana perseroan melaksanakan penawaran umum terbatas (PUT) I dengan menerbitkan HMETD sebanyak-banyaknya 26 miliar saham.
Dengan perhitungan harga saham Rp250, maka target perolehan dana sebesa Rp6,5 triliun. Perseroan sudah menunjuk pembeli siaga, yakni Fundamental Resources Ltd.
Dana perolehan sebesar Rp 5,06 triliun bakal dipakai untuk mengakuisisi RITS Ventures Ltd yang memiliki 66,5% saham PT Indo Wana Bara Mining Coal.
Sekira Rp1,15 triliun akan dipinjamkan kepada PT Indo Wana Bara Mining Coal. Dari total itu, sekitar Rp960 miliar digunakan untuk membangun pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Karimun, Kepulauan Riau dan Rp192 miliar untuk modal kerja pengoperasian tambang.
Sisa dana rights issue sekitar Rp288 miliar akan digunakan sebagai modal kerja PKPK.