Bisnis.com, JAKARTA - PT First Asia Capital memperkirakan pekan ini IHSG akan bergerak mixed di kisaran IHSG 4.310-4.400, penguatan IHSG sudah semakin terbatas karena resisten IHSG di 4450 sudah semakin dekat.
Sepanjang pekan kemarin IHSG berhasil menguat 303,18 poin atau sebesar 7,3%. IHSG ditutup pada posisi 4.375,53.
Penguatan pekan kemarin sangat mengejutkan karena terjadi i saat masih belum diketahuinya tindakan pasti akan isu tapering yang akan diputuskan pada pekan depan.
Sentimen positif yang mengangkat indeks adalah meningkatnya data cadangan devisa dan stabilnya rupiah sebagai efek dari kenaikan BI Rate. Pemerintah juga berhasil mendapatkan Bilateral Swap Deals (BSA) dari Jepang dan China.
Selain itu faktor dari luar adalah membaiknya data ekonomi di China dan Jepang. Seperti yang diketahui pertumbuhan ekonomi Jepang diatas ekspektasi.
Dari Amerika, adanya potensi untuk tidak mengambil tindakan militer ke Suriah menjadi sentimen positif.
Selain itu, adanya spekulasi bahwa pemangkasan QE hanya sebesar US$10 miliar - US$15 miliar juga menjadi pendorong bursa saham global karena angka tersebut lebih rendah dari perkiraan awal di atas US$30 miliar.
Perkembangan di akhir pekan, Presiden Republik Indonesia telah mengangkat Mahendra Siregar menjadi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Sebelumnya Mahendra adalah Wakil Menteri Keuangan.
Sementara itu, pekan lalu asing tampak kembali ke pasar modal, akan tetapi masih terlalu dini untuk menilai bahwa pembelian sebanyak Rp2 triliun di pekan lalu sebagai titik balik.
Isu tapering masih akan menjadi perhatian utama untuk pekan depan. Investor harus waspada dan sigap terhadap hasil tapering tersebut.