Bisnis.com, JAKARTA— Pemerintah meraup dana US$1,5 miliar dari penawaran sukuk global yang baru ditutup Rabu dini hari (11/9/2013).
Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Robert Pakpahan mengatakan sukuk global itu ditetapkan pada level imbal hasil (yield) 6,125% dengan tingkat kupon 6,375%.
Dia juga menyebutkan sukuk global tersebut mengalami kelebihan permintaan hampir 6 kali lipat atau sebanyak US$5,6 miliar.
“Pricing sukuk global selesai dilakukan pada 11 September pukul 01.15 WIB. Total dana yang diserap US$1,5 miliar dari US$5,6 miliar total order,” ujarnya dalam pesan singkat kepada Bisnis, Rabu (11/9/2013).
Robert menjelaskan sukuk global itu bertenor 5,5 tahun sehingga akan jatuh tempo pada Maret 2013. Adapun setelmen dilakukan pada 17 September 2013.
Dia menambahkan sebanyak 24% sukuk global dimiliki oleh investor di AS, 16% di Eropa, 20% di Timur Tengah, 25% di Asia, dan 15% di domestik.
Dalam penerbitan sukuk global itu Deutsche Bank AG, Standard Chartered Plc dan Citigroup Inc terpilih sebagai joint lead managers yang menangani proses penerbitan sukuk berdenominasi valas tersebut. Adapun Danareksa Sekuritas dan Bahana Securities bertindak sebagai local bookrunner.