Bisnis.com, JAKARTA—Spekulasi bottom rupiah diyakini menjadi sentimen pendongkrak indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa (10/9), dari penaikan tersebut, dana asing yang masuk juga tercatat melonjak tajam.
“Pelaku pasar melihat pelemahan rupiah sudah mencapai dasarnya ditambah adanya penaikan cadangan devisa. Hal itu membuat optimisme keadaan akan membaik,” ujar Satrio Utomo, Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia, Selasa (10/9/2013).
Menurut Satrio, masuknya dana asing di pasar reguler yang melonjak hingga Rp1,6 triliun memperlihatkan kecpercayaan investor akan perbaikan kondisi ekonomi Indonesia. Hal itu berbeda dengan window dressing pada Juni, yang akhirnya dilanjutkan aksi jual.
“Namun walaupun investor asing melakukan net buy di pasar reguler hingga Rp1,6 triliun, hal itu masih belum banyak karena net sell sebelumnya tercatat tinggi,” jelasnya.
Terkait penaikan sektor perbankan yang menjadi pendongkrak indeks pada kali ini, Satrio menganggap hal itu menunjukkan prospek investasi dan pembiayaan yang baik. Yang menarik, hal itu terjadi di tengah isu naiknya BI rate.
“Selain itu, market nampaknya masih bisa menguat lagi. Saya belum melihat adanya rencana aksi profit taking dari penaikan ini, karena masih terlalu dini. Indeks masih bisa melaju,” terangnya.
Pada perdagangan Selasa (10/9) indeks menguat 3,98% ke 4.358,14, tercatat dengan frekuensi 272.267 transaksi yang mencetak total volume di pasar reguler dan negosiasi sebesar 7,84 miliar saham.
Pemodal asing tercatat mencetak aksi beli bersih (nett buy) di kedua pasar tersebut Rp1,57 triliun. Jumlah tersebut naik 2.882,81% dari nett buy di hari sebelumnya sebanyak Rp52,77 miliar.