Bisnis.com, JAKARTA -- Kendati pasar obligasi mulai rally dalam 2 hari terakhir, kekhawatiran penurunan harga surat utang pemerintah yang diikuti kenaikan imbal hasil masih tinggi karena adanya sentimen negatif global.
Handy Yunianto, Head of Fixed Income Research PT Mandiri Sekuritas, menuturkan beberapa faktor global masih mengancam pasar obligasi domestik a.l. risiko penurunan rating surat utang pemerintah, dipercepatnya kebijakan the Fed untuk mengurangi stimulusnya, dan memburuknya kondisi perekonomian China.
Beberapa faktor tersebut, lanjutnya, dapat mengakibatkan terus melemahnya rupiah serta melonjaknya foreign outflow. Menurut analisis Mandiri Sekuritas, setiap 1% keluarnya dana asing akan menurunkan harga SUN rata-rata 0,4%.
Dengan asumsi keluarnya dana asing mencapai Rp34 triliun dari posisi saat ini Rp284,58 triliun, maka akan menyebabkan harga obligasi pemerintah turun rata-rata hingga 5% serta mengerek imbal hasil rata-rata hingga 0,6 percentage point.
Meskipun demikian, kondisi pasar obligasi saat ini masih terkendali karena kepemilikan asing masih tinggi yakni 31,1% dari keseluruhan kepemilikan, atau dengan kata lain asing masih bertahan di pasar obligasi.
“Tidak terjadi foreign outflow [keluarnya dana asing] yang signifikan karena adanya pembelian SUN oleh foreign central banks [bank sentral asing],” paparnya, Sabtu (31/8/2013).