Bisnis.com, JAKARTA - Harga obligasi di pasar skunder terus melanjutkan tren pelemahan dalam beberapa hari terakhir.
Menurut data PT Penilai Harga Efek Indonesia (Indonesia Bond Pricing Agency/IBPA), harga obligasi pemerintah acuan bertenor 10 tahun FR0063 pada penutupan perdagangan Rabu (28/8/2013) mencapai 79,7145%, turun 62 basis poin dibandingkan dengan hari sebelumnya.
Adapun, imbal hasil obligasi acuan itu berada di level 8,76%, naik 11 basis poin dari hari sebelumnya di level 8,65%.
Sementara itu yield obligasi acuan pemerintah bertenor pendek 5 tahun FR0066 ditutup pada level 8,07% di harga 89,0808%.
Selain itu, surat utang pemerintah acuan bertenor panjang 20 tahun FR0065 tercatat 9,04%, naik 14% dibandingkan hari sebelumnya di level 8,90%.
"Pasar masih khawatir pada kebijakan the Fed," ungkap Amir Dalimunthe, Debt Research Analyst PT.Danareksa Sekuritas.
Di sisi lain, nilai tukar rupiah kembali menguat terhadap dolar AS meskipun masih ditransaksikan di atas level Rp11.200 per dolar AS sore hari ini.
Berdasarkan data kurs valas Bloomberg, rupiah menguat 0,64% ke level Rp11.265 per dolar AS pada pukul 15.47 WIB.
Sepanjang hari ini, rupiah bergerak pada kisaran Rp10.925-Rp11.433 per dolar AS. Pada sore ini, dolar AS ditransaksikan beragam terhadap mata uang Asia-Pasifik.