Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas jatuh dari level tertinggi selama dua bulan, karena dolar lebih kuat, sehingga mengurangi permintaan logam mulia sebagai alternatif investasi.
Indeks dolar Bloomberg, yang mengukur terhadap 10 mata uang utama, naik sebanyak 0,3%.
Harga emas telah jatuh 17% tahun ini karena greenback naik 4,2% dan di tengah kekhawatiran bahwa Federal Reserve akan mulai memotong stimulus.
Berdasarkan rilis pada 21 Agustus, menunjukkan pembuat kebijakan merasa nyaman dengan rencana Ketua Fed Ben S. Bernanke untuk mengurangi stimulus tahun ini jika ekonomi menguat.
"Penguatan dalam dolar merupakan membuat emas melemah. Orang ingin kejelasan dari Fed pada waktu pengurangan stimulus," kata Michael Smith, presiden T & K Futures & Options di Port St Lucie, Florida.
Emas berjangka untuk pengiriman Desember turun 0,2% untuk bertahan di US$1,393.10 per ounce pada pukul 01:41 di Comex, setelah melompat ke US$1.407, tertinggi sejak 7 Juni.