Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Intiland 1,5 Triliun, 88% dari Target 2013

Bisnis.com, JAKARTA - Meski marketing sales PT Intiland Development Tbk (DILD) selama semester I 2013 telah mencapai 88% dari target setahun, tetapi pendapatan dari unit recurring income (pendapatan berkelanjutan) masih belum

Bisnis.comJAKARTA - Meski marketing sales PT Intiland Development Tbk (DILD) selama semester I 2013 telah mencapai 88% dari target setahun, tetapi pendapatan dari unit recurring income (pendapatan berkelanjutan) masih belum besar.

“Kita belum dapat guidance untuk target semester II, tapi dari kinerja saya kira sudah bagus. Marketing sales kita sudah Rp1,5 triliun dari target setahun Rp1,7 triliun” ujar Archied Noto Pradono, Executive Director Capital & Investment Management perusahaan, Selasa (27/8/2013).

Menurutnya, penaikan pendapatan berasal dari penjualan perumahan. Sementara itu, anggaran belanja modal yang sudah digunakan Rp750 miliar dari Rp1,5 triliun selama setahun. Saat ini sisa anggaran untuk membangun konstruksi proyek di Jakarta dan Surabaya.

Recurring income selama ini kontribusinya sekitar 10% dari Rp764,88 miliar pendapatan semester I 2013. Untuk pertumbuhan dari unit memang masih stagnan.,” jelasnya.

Archied menambahkan terkait rencana proyek reklamasi di pantai Mutiara, diperkirakan memakan dana Rp7,5 triliun dengan rencana pembangunan selama 5 tahun. Di lahan seluas 63 ha itu direncanakan pembangunan dimulai setelah pemilu 2014.

“Untuk progress, saat ini kami masih menunggu izin reklamasi. Kami targetkan tahun ini sudah mendapat izin,” terangnya.

Saat ini ada beberapa pihak yang ingin joint venture, dari dalam ataupun luar. Tapi saat ini masih kami pertimbangkan.

Theresia Rustandi, Corporate Secretary perusahaan mengatakan besaran investasi sebanyak Rp7,5 triliun untuk proyek di Pantai Mutiara itu baru perkiraan kasar, karena pembangunan bisa memakan waktu 5 tahun.

“Untuk dana bisa berasal dari pre-sale, kas internal, pinjaman bank dan obligasi. Untuk besarannya porsinya kami belum bisa pastikan saat ini,” tuturnya, Selasa (27/8/2013).

Diketahui, perusahaan menawarkan surat utang atau obligasi senilai Rp500 miliar dalam dua seri dengan kisaran kupon 9%-10% pada pertengahan tahun ini. Untuk obligasi seri A memiliki kupon 9%-9,75% dengan tenor 3 tahun, sedangkan seri B memiliki kupon 9,25%-10% dengan tenor 5 tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Giras Pasopati
Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper