Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Diprediksi Terus Naik

Bisnis.com, JAKARTA  - Harga emas diprediksi akan terus naik karena beberapa peristiwa di dunia dan pelemahan dolar.

Bisnis.com, JAKARTA  - Harga emas diprediksi akan terus naik karena beberapa peristiwa di dunia dan pelemahan dolar.

Menurut laporan JP Morgan Chase & Co, permintaan emas yang melonjak dari India serta kemungkinan mogok massal penambang di Afrika Selatan bisa mengerek harga emas selama 4-5 minggu ke depan. Namun selepas itu, investor harus mewaspadai konferensi industri di Denver.

Managing partner dari CPM Group Jeffrey Christian mengatakan, logam mulia tersebut bisa mencetak reli harga hingga US$1.420 per troy ounce (US$45,65 per gram) pada penghujung tahun ini karena pengaruh rendahnya harga emas.

"Tingkat harga yang tak terlampau tinggi itu bakal menarik investor, bank sentral, dan pabrik," ujarnya seperti dikutip Bloomberg.

Adapun analis dari Barclays Plc, Suki Cooper, di New York menyatakan, turunnya ekuitas dan pelemahan nilai dolar mengatrol harga emas akhir-akhir ini. S&P 500 Index tercatat turun 2,1% pekan lalu. Angka tersebut adalha yang penurunan tertinggi sejak 2 Agustus.Sementara itu emas batangan naik 18% sepanjang tahun ini pascakenaikan S&P 500 pada awal Agustus.

World Gold Council mengatakan, permintaan emas fisik yang menguat tak akan mampu mengimbangi penjualan exchange-traded product kuartal kedua. Penjualan produk tersebut tercatat anjlok 12%, terendah selama 4 tahun.

Adapun data U.S. Securities and Exchange Commission menunjukkan, Paulson & Co, investor terbesar SPDR Gold Trust mengurangi porsi kepemilikannya sebesar 53% pada kuartal kedua atau sebesar 10,2 juta saham. Pada akhir pekan lalu, saham tersebut bernilai US$1,35miliar sedangkan pada akhir kuartal kedua bernilai US$1,21 miliar.

Harga emas melonjak 4,5% ke posisi US$1.371 per troy ounce (US$44,079 per gram) di Comex New York pekan lalu. Angka ini adalah yang tertinggi sejak 12 Juli.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno
Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper