Bisnis.com, JAKARTA— Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik hingga hari ketiga setelah penjualan ritel AS meningkat, sedangkan kepercayaan investor Jerman menguat melebihi prediksi.
Harga minyak Brent juga naik hingga ke level tertinggi dalam empat bulan di London akibat gangguan pasok.
WTI menguat 0,7% setelah data Departemen Perdagangan menunjukkan angka penjualan ritel di AS naik hingga bulan keempat pada Juli.
Indeks The ZEW Center for European Economic Research menunjukkan kepercayaan investor Jerman dan prediksi analis meningkat ke posisi 42 pada Agustus atau di atas perkiraan rata-rata 39,9 berdasarkan survei Bloomberg.
Sementara itu, Brent terus mencatat premi atas WTI setelah terminal minyak terbesar Libya ditutup dan Sudan Selatan berupaya menghindari penghentian ekspor.
“Berita ekonomi yang positif dari AS dan Eropa mampu menutupi faktor negatif,” ujar Michael Lynch, Presiden Strategic Energy & Economic Research di Massachusetts sebagimana dikutip Bloomberg, Rabu (14/8/2013). Menurutnya, penjualan ritel cukup baik dan pihkanya masih menunggu respons pasar.
Harga minyak WTI untuk pengiriman September naik 72 sen dan bertengger di posisi US$106,83 per barel di bursa New York Mercantile Exchange. Posisi itu merupakan yang tertinggi sejak 2 Agustus. Sedangkan volume seluruh kontrak yang diperdagangkan kurang dari 1% dari rata-rata 100 hari. (ltc)