Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Semester I, Adaro Jual Batu Bara 25 Juta Ton

Bisnis.com, JAKARTA— PT Adaro Energy Tbk (ADRO) berhasil menjual batu bara selama enam bulan pertama tahun ini sebanyak 25 juta ton, naik 5,5% dari periode yang sama tahun lalu sebesar 23,69 juta ton.

Bisnis.com, JAKARTA— PT Adaro Energy Tbk (ADRO) berhasil menjual batu bara selama enam bulan pertama tahun ini sebanyak 25 juta ton, naik 5,5% dari periode yang sama tahun lalu sebesar 23,69 juta ton.

Seperti dikutip dari keterangan resmi, Kamis (1/8/2013), total penjualan itu terdiri dari  kuartal I sebesar 11,23 juta ton dan pada kuartal II sebesar 13,77 juta ton. Selama semester I/2013, India merupakan porsi terbesar penjualan Adaro, yaitu hingga 22%.

Sedangkan total produksi selama semester I/2013 sebesar 24,94 juta ton, naik 8,3% dari periode yang sama tahun lalu sebesar 23,01 juta ton. Produksi itu terdiri dari kuartal I sebesar 11,42 juta ton dan kuartal II sebesar 13,52 juta ton.

“Kami mencapai rekor baru kuartalan untuk produksi batu bara sebesar 13,52 juta ton pada kuartal II/2013, meningkat 12% yoy dan meningkat 18% qoq. Sebelumnya, kuartal terbaik Adaro adalah pada kuartal IV/2012 ketika Adaro berhasil memproduksi 13,31 juta ton,” tulis Head of Investor Relations Adaro Energy Cameron Tough, Kamis (1/8/2013).

Selama kuartal II/2013, Cameron menyatakan Adaro memliliki kinerja kontraktor yang baik dan volume curah hujan yang lebih rendah dari rata-rata. Hal ini mendukung pemindahan lapisan penutup dan pertumbuhan produksi.

“Pada semester I/2013, Adaro memproduksi 24,94 juta ton batu bara dan berada di jalur yang tepat untuk mencapai target produksi tahun ini, yaitu 50–53 juta ton,” tulisnya.

Pada kuartal II/2013, pertumbuhan produksi sebagian besar berasal dari meningkatnya produksi di tambang Tutupan dan Paringin. Adaro mengklaim bisa meningkatkan produksi tanpa mengeluarkan biaya untuk alat berat pada kuartal II/2013.

Tahun ini, Adaro berencana mengurangi rata-rata nisbah kupas (stripping ratio) dari 6,4 kali pada 2012 menjadi 5,75 kali. Pada akhir semester I/2013, realisasi nisbah kupas di Adaro Indonesia sebesar 5,69 kali, turun 17% yoy sebesar 6,82 kali.

Menanggapi kinerja ini, analis Morgan Stanley Wee-Kiat Tan dan Sara Chan dalam risetnya yang dirilis 1 Agustus 2013 menuliskan bahwa Adaro masih on track untuk mencapai target-target operasionalnya pada tahun ini.  

“Produksi batu bara semester I/2013 sudah sekitar 47% dari proyeksi tahunan kami,” tulis mereka seperti dikutip dari riset, Kamis (1/8/2013).

Meski demikian menurut Morgan Stanley, lemahnya harga batu bara saat ini bisa berdampak bagi Adaro pada semester II/2013.

Selain merilis angka penjualan dan produksi, Adaro juga melaporkan pihaknya telah menerima pengiriman floating transfer unit baru yang akan digunakan untuk aktivitas pemuatan kapal dengan kapasitas sekitar 60.000 ton per hari.

Selanjutnya, sistem out of pit overburden crushing and conveying (OPCC) telah memulai ujicoba operasional dan diperkirakan akan beroperasi secara penuh pada kuartal III/2013.

Sementara itu di bidang ketenagalistrikan, pembangkit listrik mulut tambang Adaro yang unit pertama berkapasitas 30 MW mulai memasok listrik ke PLN dan Adaro Indonesia. Unit keduanya diperkirakan mulai beroperasi pada kuartal III/2013.  (ltc)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper