Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Grup Astra Melambat, Ini Penjelasan Manajemen

Bisnis.com, JAKARTA – Raksasa otomotif nasional PT Astra International Tbk (ASII) dan anak usahanya mencatatkan kinerja kurang memuaskan pada semester I/2013 dibandingkan dengan pencapaian pada periode sama tahun lalu.

Bisnis.com, JAKARTA – Raksasa otomotif nasional PT Astra International Tbk (ASII) dan anak usahanya mencatatkan kinerja kurang memuaskan pada semester I/2013 dibandingkan dengan pencapaian pada periode sama tahun lalu.

Pendapatan bersih Astra sepanjang 6 bulan pertama tahun ini mencapai Rp94,3 triliun, turun 2% dibandingkan dengan periode sama 2012 senilai Rp95,9 triliun, sementara laba bersih turun 9% dari Rp9,7 triliun menjadi Rp8,8 triliun.

“Meskipun prospek permintaan domestik tetap positif, meningkatnya kompetisi pada pasar mobil, kenaikan biaya tenaga kerja dan menurunnya harga komoditas diperkirakan masih akan mempengaruhi kinerja usaha pada semester kedua tahun ini,” ungkap Presiden Direktur Astra International Prijono Sugiarto dalam keterangan resmi, Selasa (30/7/2013).

Laba bersih divisi otomotif Astra turun 10% menjadi Rp4,4 triliun, terdiri dari Rp1,9 triliun yang berasal dari perseroan dan anak-anak perusahaan, serta Rp2,5 triliun dari perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities di bidang otomotif.

Peraturan uang muka minimum pada pembiayaan otomotif syariah tidak terlalu berdampak pada kinerja semester pertama perseroan. Sementara itu, masih terlalu dini untuk memperkirakan dampak kenaikan harga bahan bakar yang terjadi pada akhir Juni lalu terhadap penjualan otomotif.

Penjualan mobil Grup Astra yakni Toyota, Daihatsu, Isuzu, UD Trucks, dan Peugeot naik 6% menjadi 321.000 unit, dengan pangsa pasar menurun dari 56% menjadi 53%.

“Penjualan sepeda motor Honda keluaran PT Astra Honda Motor naik 12% menjadi 2,4 juta unit, dengan peningkatan pangsa pasar dari 57% menjadi 60%,” paparnya.

Adapun, divisi komponen otomotif PT Astra Otoparts Tbk (AUTO mencatat laba bersih Rp519 miliar pada paruh pertama tahun ini, menurun 2% dibandingkan dengan capaian pada periode sama tahun lalu.

Divisi jasa keuangan Astra membukukan kenaikan laba bersih 19% menjadi Rp2,1 triliun. Total pembiayaan meningkat 6% menjadi Rp27,8 triliun, termasuk pembiayaan melalui joint bank financing without recourse.

Adapun, PT Bank Permata Tbk (BNLI) membukukan kenaikan laba bersih 15% menjadi Rp818 miliar pada enam bulan pertama tahun ini.

Selain itu, laba bersih divisi alat berat dan pertambangan perseroan turun 24% menjadi Rp1,4 triliun. PT United Tractors Tbk (UNTR) melaporkan penurunan laba bersih 25% menjadi Rp2,3 triliun, sementara pendapatan bersih anjlok 19%.

PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) mencatatkan laba bersih Rp717 miliar. Meskipun produksi minyak kelapa sawit meningkat 11% menjadi 704.000 ton, pendapatan Astra Agro turun 3% menjadi Rp5,5 triliun akibat turunnya harga rata-rata CPO sebesar 16% menjadi Rp 6.638/kg.

Di lain sisi, laba bersih divisi infrastruktur dan logistik Astra turun 29% menjadi Rp223 miliar, sedangkan divisi teknologi dan informasi membukukan laba bersih Rp55 miliar, naik 2% dibandingkan dengan pencapaian pada semester I/2012. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maftuh Ihsan
Editor :
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper