Bisnis.com, JAKARTA—Perusahaan telepon pintar terbesar dunia, Samsung Electronics Co. mencatat pendapatan triwulan kedua di bawah perkiraan analis, akibat pasar yang mulai jenuh dan lambatnya penjualan produk andalan Galaxy S4.
Dari 24 analis yang diwawancarai Bloomberg, rata-rata memperkirakan pendapatan perusahaan itu sebesar 8,02 triliun won.
Sementara itu, laporan kinerja keuangan Smasung menyebutkan pendapatan bersih perusahaan itu naik 50% menjadi 7,58 triliun won (US$6,8 miliar) dari 5,05 triliun won tahun sebelumnya.
"Penjualan peralatan telepon canggih, segmen paling menguntungkan, melambat di tengah lesunya pasar televisi Samsung," seperti dikutip Bloomberg, Jumat (26/7/2013).
Di sisi lain, Apple Inc., yang mencatat penjualan lebih tinggi dari perkiraan analis, akan merilis produk versi terbaru tahun ini, di tengah gempuran produk derai China. Produk China seperti Huawei Technologies Co. membidik pasar negara berkembang dengan ponsel seharga US$100 per unit.
“Konsensus pasar telah terbentuk sejak akhir tahun lalu sehingga tingkat keuntungan telepon pintar melemah,” ujar Ahn Seong Ho, analis dari Hanwha Investment & Securities Co. Menurutnya isu saat ini adalah seberapa jauh pelemahan tersebut.
Saham Samsung, yang menguasai 18% dari indeks acuan Kospi, turun 0,1% menjadi 1.314.000 won pada pukul 09:16 pagi ini di bursa Seoul atau 07:16 WIB.