Bisnis.com, JAKARTA - Apa kabar saham syariah di Bursa Efek Indonesia? Selama bulan Ramadan ini segala aktivitas disesuaikan dengan bulan suci baik itu aktivitas bisnis maupun sosial. Namun lainnya halnya di pasar modal, saham syariah tetap tak kurang seksi.
"Tak bayak disebut-sebut, kita lebih sering bicara soal saham konvensional," begitu sering kita dengar pendapat dari mereka yang mencermati pasar setiap hari.
Dalam pandangan analis MNC Securities Wim Al Fatih, meskipun Ramadan membawa berkah tetapi pengaruh terhadap saham yang berbasiskan syariah relatif kecil. "Yang berpengaruh dalam saham-saham berbasiskan konsumer seperti MAPI, ALTO, INDF, ROTI, TLKM, UNVR, RALS dan MYOR," katanya kepada Bisnis hari ini, Senin (22/7/2013).
Menurut seorang eksekutif perusahaan efek asing, perkembangan saham syariah memang tidak ada korelasi dengan transaksi di bulan Ramadan. "Nggak ada tuh, biasa saja," katanya.
Sebaliknya, saham yang berbasiskan konsumer justru panen. Matahari Putra Prima, perusahaan ritel, memang banjir rezeki Ramadan menjelang Lebaran. Kaum muslimin ramai-ramai berbelanja busana dan kebutuhan merayakan hari Idulfitri.
Begitu pun Indofood yang bakal menangguk banyak pendapatan dari penjualan berbagai jenis makanan dan minuman yang diprduksinya. Contoh lainnya adalah
Mayora yang iklannya kian gencar di bulan Ramadan ini, dampaknya terhadap penjualan signifikan dan berpengaruh positif terhadap sahamnya.
Silaturahim melalui komunikasi telepon dan selular membuat PT Telkom Indonesia Tbk. juga menangguk rejeki Ramadan. Apa lagi menjelang lebaran
seiring dengan adanya tren kenaikan trafik pada periode tersebut membuat pendapatan emiten itu bertambah. Saham TLKM pun melonjak. Hampir semua analis perusahaan efek merekomendasikan untuk beli saham itu.
Mengapa syariah tak ada korelasi? Investor itu rasional, mereka tidak melihat peluang mencari untung dari kinerja emiten yang memiliki korelasi dengan kegiatan bisnis pada Ramadan dan Lebaran.
JANGKA PANJANG
Namun bukan berarti saham syariah tidak prospektif. Kendati belum bisa diprediksikan kemungkinan kenaikan trafik yang Indonesia sebagai negara muslim terbesar di dunia merupakan pasar yang sangat besar untuk pengembangan industri keuangan Syariah.
Investasi syariah di pasar modal, meskipun perkembangannya relatif baru dibandingkan dengan perbankan maupun asuransi syariah, akan mengalami pertumbuhan yang pesat.
Selama ini, investasi Syariah di pasar modal Indonesia identik dengan Jakarta Islamic Index (JII) yang hanya terdiri dari 30 saham syariah yang tercatat di BEI. Padahal efek syariah bukan hanya 30 saham yang menjadi konstituen JII saja tetapi terdiri dari berbagai macam jenis efek yaitu sukuk, dan reksadana.
Jadi apa rekomendasi analis untuk saham syariah? Ya, untuk jangka panjang. Momentum Ramadan ini tetap harus mencermati saham industri konsumer dan telekomunikasi.
Kamus Bursa: Definisi Efek Syariah