Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor Timah Diproyeksi Melonjak, Future Turun

Bisnis.com, JAKARTA - Ekspor timah Indonesia, pemasok terbesar di dunia, diperkirakan lebih tinggi 33% dari perkiraan sebelumnya pemerintah melonggarkan aturan kualitas. Kontrak berjangka turun.

Bisnis.com, JAKARTA - Ekspor timah Indonesia, pemasok terbesar di dunia, diperkirakan lebih tinggi 33% dari perkiraan sebelumnya pemerintah melonggarkan aturan kualitas. Kontrak berjangka turun.

Penjualan kemungkinan mencapai total 100.000 metrik ton tahun ini, karena adanya perubahan peraturan yang memungkinkan smelter untuk meningkatkan ekspor, kata Agung Nugroho, Sekretaris Perusahaan di PT Timah (TINS), yang mewakili sekitar 30% dari ekspor nasional pada 2012.

Pada 18 Juni, Presiden Direktur Sukrisno memproyeksikan penjualan timah perusahaan sebanyak 75.000 ton, sedikit di bawah capaian pada tahun lalu sebanyak 98.817 ton, berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Bloomberg, Rabu (17/7/2013).

The rule was eased three days before that date, raising the maximum lead content and removing limits on some other metals. Tin content was kept at 99.9 percent, up from 99.85 percent. The new levels are sensible and will help private smelters, said analyst Peter Kettle.

Harga timah jatuh ke level bearish Mei, tertekan kekhawatiran atas permintaan yang kemungkinan goyah di China, sebagai pengguna terbesar, serta akibat produsen Indonesia yang mengekspor sebelum aturan standard baru efektif 1 Juli.

Aturan ini dirilis 3 hari sebelumnya, yang berisi peningkatan kandungan timbal maksimum dan menghapus batasan pada beberapa logam lainnya. Kadar timah disimpan pada 99,9%, naik dari 99,85%.

Tingkat baru masuk akal dan akan membantu smelter swasta, kata analis Peter Kettle, manager riset ITRI Ltd, yang berbasis di St Albans, Inggris. Menurutnya, peraturan kualitas revisi akan menyebabkan banyak masalah.

Setelah kenaikan ekspor pada semester pertama itu semakin sulit untuk melihat penurunan setahun penuh.

Kenaikan Ekspor

Shipments of ingots and solder jumped 20 percent to 11,111.4 tons in June from May, data from the Trade Ministry showed July 9. That was the most since December 2011, and higher than the 9,646.7 tons in June 2012, according to data compiled by Bloomberg. First-half exports rose 16 percent to 55,011 tons compared with a year earlier.

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan 9 Juli, pengiriman ingot dan solder melonjak 20% menjadi 11.111,4 ton pada Juni dari Mei. Angka tersebut merupakan yang terbesar sejak desember 2011. Adapun ekspor pada Juni tercatat 9.646,7 ton.

Ekspor pada semester pertama tercatat naik 16% menjadi 55.011 ton dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Perkiraan median dari eksekutif di tujuh smelter independen di Indonesia masih menunjukkan penurunan 20% dalam penjualan tahun ini menjadi 79.000 ton, sama dengan median dalam survei yang diterbitkan pada 27 Juni dan tingkat terendah dalam 7 tahun.

"Peraturan baru mungkin masih membatasi kemampuan perusahaan untuk mempertahankan ekspor pada tingkat terakhir," Stephen Briggs, analis BNP Paribas SA yang berbasis di London, 10 Juli.

Pelonggaran aturan dapat mengurangi tekanan naik pada harga timah, tetapi pasar tetap defisit, sehingga harga diharapkan lebih tinggi di bulan depan.

Defisit

Kontrak berjangka untuk pengiriman 3 bulan turun 0,4% menjadi US$19.378 per ton di London Metal Exchange hari ini.  Timah, yang sepanjang tahun ini turun harga 17%, adalah pemain terburuk di LME setelah nikel.

Permintaan untuk logam yang digunakan untuk kemasan dan solder akan melebihi produksi tahun ini, di mana ITRI memperkirakan kekurangan 4.000 ton. Barclays Plc memproyeksikan tahun ini merupakan keempat kalinya timah mengalami defisit.

Sementara mempertahankan peningkatan kemurnian timah menjadi 99,9%, Indonesia melipatgandakan tiga kali kandungan timbal maksimum 300 part per million dari 100 part per million.

Selain itu, berdasarkan aturan yang ditandatangani Menteri Perdagangan Gita Wirjawan pada 28 Juni, dihapus pembatasan pada logam lain, termasuk termasuk kadmium dan aluminium.Kadar besi tetap dipertahankan maksimum 50 part per million.

“Kami menyesalkan hal ini karena itu berarti mengurangi kualitas kami lagi," kata Nugroho dari Timah, produsen terbesar ketiga di dunia.

Ekspor produk timah lainnya akan meningkat karena aturan baru perdagangan fisik, katanya pada 8 Juli, mengacu pada bagian dari peraturan yang mengharuskan ingot untuk diperdagangkan di pasar lokal dari 30 Agustus sebelum diekspor. Untuk produk timah lainnya, aturan berlaku efektif mulai 1 Januari 2015.

Aturan Perdagangan

MB Gunawan, Direktur Utama PT Stanindo Inti Perkasa—yang berbasis di Pangkalpinang, Bangka Belitung, persyaratan perdagangan telah meningkatkan biaya, seperti pergudangan dan biaya perdagangan.

"Saya tidak mengerti alasan untuk ini, jika kami dapat melakukan perdagangan langsung dengan pembeli kami, mengapa kami perlu untuk perdagangan melalui bursa?,” kata Gunawan.

Hal tersebut juga berisiko, karena harga bisa sangat volatile. “Kami merasa nyaman dengan cara kita melakukan bisnis tetapi sekarang pemerintah meminta kita untuk mengubah itu.”

Banyak smelter yang menghentikan ekspor karena perubahan tingkat pengotor dan kurangnya kejelasan tentang aturan perdagangan, kata Gunawan. "Kita perlu waktu untuk mencerna ini.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Fatkhul-nonaktif
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper