Bisnis.com, JAKARTA—Bumi Plc akhirnya menanggapi pemberitaan media belakangan ini tentang isu-isu terkait kesepakatan dan kepastian transaksi pemisahan dengan Grup Bakrie yang ingin mengambil kembali (buy back) PT Bumi Resources Tbk (BUMI).
Seperti dikutip dari website resmi Bumi Plc, Rabu (10/7/2013), manajemen Bumi Plc menyatakan pihaknya menyadari spekulasi media belakangan ini terkait pemisahan antara Bumi Plc dengan Grup Bakrie dan Bumi Resorces.
Seperti diketahui, Reuters dan Bloomberg masing-masing memiliki informasi dengan versi masing-masing terkait isu pemisahan ini. Menurut Reuters, 23,8% saham Grup Bakrie di Bumi Plc akan dibeli oleh mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra.
Namun menurut Bloomberg, Grup Bakrie sedang dalam pembicaraan dengan Chairman Bumi Plc Samin Tan, agar Samin Tan mau membeli 23,8% saham tersebut. Adapun saat ini, Samin Tan sudah memiliki 23,8% saham di Bumi Plc melalui PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk (BORN).
“Artikel di media beranggapan bahwa transaksi pemisahan ini adalah melalui Grup Bakrie yang mengakuisisi 29,2% saham Bumi Plc di Bumi Resources dengan uang tunai, selanjutnya Grup Bakrie akan menjual 23,8% sahamnya di Bumi Plc kepada Borneo Lumbung,” tulis manajemen Bumi Plc seperti dikutip, Rabu (10/7/2013).
Transaksi pemisahan ini, menurut manajemen Bumi Plc tetap bergantung pada negosiasi yang sedang berlangsung. Namun, syarat-syarat ekonomi mengenai pemisahan ini tetap berpegangan pada proposal asli yang diterima dari Grup Bakrie pada Oktober 2012.
“Kesepakatan yang saat ini sedang difinalisasi adalah Grup Bakrie akan membeli 29,2% saham kami [Bumi Plc] di Bumi Resources dengan nilai lebih dari US$500 juta, yang akan dibayar secara tunai,” tulis manajemen.
Pernyataan tersebut seolah membenarkan pemberitaan Bloomberg sebelumnya, yang menyatakan bahwa total nilai transaksi pemisahan tersebut mencapai US$508 juta. Namun, Bumi Plc tidak menanggapi terkait Thaksin yang juga dikabarkan akan membeli saham Grup Bakrie.
Yang jelas, manajemen Bumi Plc juga mengakui bahwa pihaknya sudah diberitahu terkait diskusi yang saat ini tengah berlangsung antara Grup Bakrie dan Grup Borneo, terkait akuisisi Grup Borneo terhadap saham Grup Bakrie di Bumi Plc.
“Kami [Bumi Plc] tidak ambil bagian dalam diskusi tersebut. Tapi kami telah diinformasikan bahwa transaksi tersebut harus inter-conditional terhadap kesepakatan kami untuk menjual saham kami di Bumi Resources, kepada Grup Bakrie,” tulis manajemen.
Artinya, akuisisi Grup Borneo atas saham Grup Bakrie itu sifatnya masih bergantung pada persetujuan pemegang saham independen untuk mengabaikan syarat diselenggarakannya penawaran umum terlebih dahulu, seperti yang tertuang dalam Aturan No.9 dari City Code (Rule 9 of the City Code) dalam Bab Pengambilalihan dan Merger (Takeovers and Mergers).
“Untuk menghindari potensi terjadinya konflik kepentingan, para direktur Bumi Plc yang terafiliasi dengan Borneo Lumbung Energi & Metal sudah menyatakan bahwa mereka secara sukarela mengundurkan diri dari proses ini,” ungkap manajemen.
Untuk diketahui, salah satunya adalah Alexander Ramlie. Berdasarkan catatan Bisnis, Alex saat ini merupakan Direktur NonEksekutif Bumi Plc, yang juga menjabat sebagai Direktur Utama Borneo Lumbung Energi & Metal.
Pada kesempatan yang sama, manajemen juga menyatakan hal-hal yang berkaitan dengan pemisahan dengan Grup Bakrie ini sedang dipertimbangkan oleh Komite Independen di Bumi Plc.