Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RUPSLB Pemisahan Bumi Plc dari Grup Bakrie Digelar Desember

Pemisahan Bumi Plc. dari Grup Bakrie dan PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) kian dekat.

Bisnis.com, JAKARTA - Pemisahan Bumi Plc. dari Grup Bakrie dan PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) kian dekat.

Bumi Plc menyatakan sesuai kesepakatan yang lalu, surat edaran akan diberikan kepada pemegang saham pada pekan depan.

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) diperkirakan berlangsung pada awal Desember. Surat edaran akan berisi informasi terkini mengenai perkiraan tanggal penyelesaian pemisahan.

“Surat edaran kepada pemegang saham berkaitan dengan transaksi pemisahan Bumi Plc dari Grup Bakrie dan BUMI tengah dalam proses penyelesaian,” tulis manajemen Bumi Plc, Kamis (31/10/2013).

Sementara itu, pada 28 Oktober 2013 pemegang saham Bumi Plc. Nathaniel Rotschild mengakuisisi 26,71 juta saham hak suara dan hak kontingen (contingent rights) di bawah Founder Securities. Rotschild mengakuisisi saham tersebut dari Forest Nominees Limited a/c GC1, Chase Limited, Lynchwood Nominees Limited.

Dengan begitu, Rotschild memiliki 14,799% hak suara dan hak kontingen di bawah Founder Securities. Proses pemisahan Bumi Plc., perusahaan tambang batubara yang tercatat di bursa London, dari Grup Bakrie dan BUMI mundur beberapa kali.

Awalnya, Bumi Plc. berencana melayangkan surat edaran tentang transaksi pemisahan pada 30 Mei, lantas diundur menjadi 26 Juni, kemudian surut lagi menjadi September. Hingga muncul pernyataan ketidakpastian pada September 2013.

Sampai bulan lalu ketentuan pemisahan Bumi Plc. dari Grup Bakrie dan BUMI sama dengan yang terdahulu. Ketentuan tersebut termuat dalam perjanjian jual beli (sale and purchase agreement/ SPA) saham BUMI antara anak Bumi Plc., Vallar Investments UK Limited, dengan entitas pengendali Grup Bakrie, Long Haul Holdings Ltd.

Perjajian ditandatangani pada medio Juli 2013. Perjanjian tersebut berkaitan dengan penjualan 29,2% saham Bumi Plc di BUMI senilai US$501 juta. Grup Bakrie harus menempatkan dana tunai senilai US$501 juta di escrow.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper