Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BUMI Fokus Bayar Utang Hingga US$1 Miliar Tahun Depan

PT Bumi Resources Tbk. (BUMI), perusahaan Grup Bakrie, menargetkan bisa membayar US$700 juta hingga US$1 miliar utang sepanjang 2014, sehingga total utang yang tersisa pada akhir tahun depan US$2 miliar.

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bumi Resources Tbk. (BUMI), perusahaan Grup Bakrie, menargetkan bisa membayar US$700 juta hingga US$1 miliar utang sepanjang 2014, sehingga total utang yang tersisa pada akhir tahun depan US$2 miliar.

Dileep Srivastava, Direktur dan Sekretaris Korporasi Bumi Resources, mengatakan tahun depan akan jadi masa fokus perseroan untuk melunasi utang-utangnya.

Per 13 September 2013, total utang BUMI mencapai US$4,22 miliar, termasuk convertible bonds senilai US$373 juta. Utang terbesar yakni kredit senilai US$1,787 miliar ke Country Forest Limited.

“Pengurangan utang ini termasuk utang kami ke Credit Suisse. Convertible bond masih jauh tenggat pembayarannya jadi kami tidak fokus itu. Kami juga akan mengamortisasi beberapa sisa utang komersial,” tutur Dileep, seperti dilaporkan harian Bisnis Indonesia, Kamis (21/11/2013).

Adapun utang anak usaha, PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS), yang diemban BUMI senilai US$100 juta dari Credit Suisse AG cabang Singapura bakal diperpanjang lagi.

Seharusnya, pinjaman tersebut jatuh tempo 19 Desember 2013. BUMI menargetkan total utang hingga akhir tahun ini sebesar US$2,802 miliar.

Selama 3 bulan ini, BUMI disibukkan dengan pelunasan utang senilai US$1,357 miliar kepada Country Forest Limited, anak China Investment Corporation (CIC).

Pelunasan utang itu dilakukan lewat pengalihan kepemilikan saham BUMI di dua anak usahanya dan penerbitan saham baru (rights issue). Transaksi tersebut ditargetkan rampung akhir tahun ini.

Perusahaan tambang ba tu bara thermal terbesar kedua di Indonesia itu akan menyerahkan 19% ke pemilikan sahamnya di PT Kaltim Prima Coal (KPC) US$950 juta dan 42% saham di BRMS senilai US$257 juta. Adapun, pelunasan utang dari rights issue US$150 juta.

“Dengan pembayaran utang ke CIC, kami menghemat interest cost US$216 juta per tahun. Bottom line kami akan positif pada 2014, kami akan profit lagi dan bisa bagi dividen,” kata Dileep.

Perseroan akan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 20 Desember 2013, untuk meminta persetujuan tiga perempat pemegang saham soal pengalihan saham.

BUMI akan minta persetujuan pembelian seluruh saham Kutai Timur Sejahtera di KPC oleh Sitrade Coal. Sebagian saham akan di ambil bagian oleh satu perusahaan yang seluruh sahamnya dimiliki perseroan (newco), Bhira Investments Limited (afiliasi Tata Power), dan PT Kutai Timur Sejahtera.

Pengalihan saham dua anak usaha BUMI ke CIC bukan tanpa konsekuensi. BUMI harus mencari ladang uang baru untuk mendulang pendapatan untuk mengimbangi kinerja sebelum pengalihan saham.

Andrew Beckham, Direktur Bumi Resources, menuturkan perseroan akan meningkatkan kinerja beberapa anak usaha yang lain, seperti PT Arutmin Indonesia dan Pendopo Energi Batubara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nurbaiti
Sumber : Bisnis Indonesia (21/11/2013)
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper