Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KINERJA INDOPOLY: Dana IPO Rp271,01 Miliar Untuk Penguatan Modal Kerja

BISNIS.COM, JAKARTA-Produsen plastik kemasan PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk mengalokasikan dana hasil penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) sebesar Rp271,01 miliar guna memperkuat modal kerja perseroan.Direktur Keuangan Indopoly Swakarsa

BISNIS.COM, JAKARTA-Produsen plastik kemasan PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk mengalokasikan dana hasil penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) sebesar Rp271,01 miliar guna memperkuat modal kerja perseroan.

Direktur Keuangan Indopoly Swakarsa Pe Maria Indra mengatakan selain mengalokasikan dana hasil IPO untuk modal kerja, sebesar Rp171,03 miliar digunakan untuk investasi untuk segmen biaxially oriented polyster (Bopet) agar lebih menunjang kegiatan produksi perseroan.

"Total dana bersih hasil IPO sebesar Rp464,02 miliar. Selain digunakan untuk modal kerja dan investasi mesin [Bopet], kami juga menggunakan dana IPO Rp21,97 miliar untuk pelunasan bridging loan CIMB Niaga," katanya, Kamis (4/7/2013).

Dengan demikian, perseroan telah menyerap habis dana hasil IPO yang diperoleh pada 2010 lalu sebesar Rp464,02 miliar. Adapun, investasi pengembangan Bopet ini telah dilakukan sejak 2011 dan mulai beroperasi penuh di tahun lalu.

Pengoperasian lini produk Bopet merupakan upaya mendiversifikasi produk secara horizontal dengan menawarkan pilihan yang lebih beragam kepada pelanggan. Bopet berproduksi komersial memiliki kapasitas 20.000 ton per tahun.

Dengan pengoperasian lini produksi Bopet akan memperkuat landasan perseroan dalam mengembangkan bisnis ke depannya. Perseroan ini juga banyak mengembangkan produk plastik biaxially oriented polypropylene (BOPP).

Adapun hingga saat ini, kapasitas produksi perseroan mencapai 100.000 ton per tahun yang disokong dari tiga pabrik di Purwakarta (Jawa Barat) sebesar 65.000 ton per tahun, Suzhou (Jiangsu, China) 25.000 ton per tahun, dan Kunming (Yunnan, China) 10.000 ton per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Amri Nur Rahmat
Editor : Yusran Yunus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper