BISNIS.COM, JAKARTA—Harga minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) naik ke posisi tertinggi dalam tiga pekan, setelah penjualan ritel AS menanjak ke titik tertinggi dalam tiga bulan pada Mei. Sejalan dengan itu, harga saham juga bergerak naik.
Kontrak perdagangan berjangka naik 0,8% setelah Departemen Perdagangan AS melaporkan peningkatan penjualan sebesar 0,6%. Di sisi lain, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan klaim tunjangan pengangguran mingguan mengalami penurunan.
Harga saham terus bergerak naik dalam kurun 15 menit terakhir menjelang sesi penutupan perdagangan sore. Begitu juga dengan Standard & Poor’s 500 Index. Kontrak minyak Brent untuk Agustus naik 1,3% setelah masa kontrak Juli berakhir.
“Kami melihat isyarat ekonomi akan membaik dan permintaan atas komoditas energi terus meningkat. Kami membeli pada saat sesi perdagangan akan ditutup ketika pasar saham mulai bergerak naik,” ujar Gene McGillian, seorang analis sekaligus broker pada Tradition Energy di Stamford, Connecticut seperti dikutip Bloomberg, Jumat (14/6/2013).
Untuk kontrak pengiriman Juli, harga minyak mentah naik 81 sen menjadi US$96,69 per barel di New York Mercantile Exchange, yang merupakan pembayaran terbesar sejak 20 Mei. Volume seluruh kontrak yang ditransaksikan 5,4% di bawah rata-rata 100 hari pada pukul 04:09 Kamis (13/6/2013) sore atau 04:09 WIB hari ini, Jumat (14/6/2013). Harga melonjak 5,3% tahun ini.
