BISNIS.COM, JAKARTA -- Kupon obligasi PT Panorama Sentrawisata Tbk (PANR) berkelanjutan I tahap I tahun 2013 senilai Rp350 miliar sebesar 9,5% - 10,5% diyakini masih sesuai dengan kondisi pasar surat utang saat ini yang tengah bergejolak akibat isu penaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi.
Kepala Investment Banking PT Mandiri Sekuritas Dadang Suryanto menuturkan kupon yang ditawarkan sudah sesuai dengan kondisi di pasar saat ini dengan mempertimbangkan berbagai aspek seperti penaikan suku bunga acuan Bank Indonesia untuk mengantisipasi dampak inflasi akibat penaikan harga BBM bersubsidi.
"Kami sudah price in semua dan mempertimbangkan kondisi saat ini, dan kami nilai obligasi yang kami tawarkan akan menarik pembeli," tuturnya, Kamis (13/6).
Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada hari ini Kamis (13/6/2013) menaikan suku bunga acuan sebesar 25 basis points menjadi 6%.
“Kebijakan tersebut merupakan bagian dari bauran kebijakan BI untuk secara pre-emptive merespon meningkatnya ekspektasi inflasi serta memelihara kestabilan makro ekonomi dan stabilas sistem keuangan di tengah ketidakpastian di apsar keuangan global,” ujar Peter Jacob, Direktur Departemen Komunikasi BI.
Pasar obligasi sendiri sempat tertekan beberapa waktu lalu. Data PT Penilai Harga Efek Indonesia (Indonesia Bond Pricing Agency/IBPA) memperlihatkan yield surat utang pemerintah seri benchmark bertenor 10 tahun naik sebesar 35 basis poin menjadi 6,68% pada penutupan perdagangan pada Selasa (11/6)
Kenaikan ini merupakan yang terbesar dalam sebulan terakhir setelah pada Senin (10/6) yield obligasi seri benchmark FR0063 naik sebesar 10 basis poin menjadi 6,33% dibandingkan hari sebelumnya sebesar 6,13%.
Sementara itu, pada penutupan perdagangan hari ini, imbal hasil obligasi FR0063 masih stagnan di level 6,47% dibandingkan dengan pencapaian kemarin setelah Bank Indonesia memborong surat utang negara.