Bisnis.com, JAKARTA--Jajaran manajemen PT Panorama Sentrawisata Tbk. berencana melakukan rights issue (hak memesan efek terlebih dahulu) untuk memenuhi kebutuhan ekspansi perusahaan.
Presiden Direktur Panorama Setrawisata Budi Tirtawisata mengungkapkan rencana untuk rights issue tersebut belum diajukan kepada pemegang saham. Budi mengungkapkan Panorama tengah memperhatikan animo di pasar.
"Kami ingin dengan rights issue, bisa banyak investor masuk dan semua sekarang sudah dinamis," ungkapnya pada Bisnis, Kamis (15/6).
Saat ini emiten yang bergerak di bidang pariwisata ini tengah memperhatikan struktur keuangan. Apalagi setelah emiten bersandi saham PANR merampungkan divestasi 30,1% kepemilikan saham di anak usaha PT Panorama Tours Indonesia kepada JTB Corporation Indonesia.
Melalui divestasi itu, PANR memperoleh dana segar sebesar Rp370 miliar. Hasil dana ini dialokasikan untuk keperluan ekspansi, cadangan modal kerja dan reprofiling permodalan perseroan dalam rangka mengejar target pertumbuhan penjualan (gross revenue) sebesar 30% pada 2017 menjadi di atas Rp6 triliun.
Awalnya, PANR memproyeksikan dana raihan right issue sekitar Rp300 miliar--Rp500 miliar. Namun, setelah menjalin kemitraan dengan JTB Corporation Indonesia, kini Panorama menata ulang rencana dan nilai right issue.
"Kami harus siap setiap saat, begitu jendela terbuka, kami harus siap dan ini [rencana right issue] untuk pentingan perusahaan," ungkapnya.