BISNIS.COM, JAKARTA—Para pelaku pasar sedang mencari titik rendah (bottom fishing) untuk selanjutnya melakukan aksi beli.
Christandi Rheza Mihardja, analis PT Sinarmas Sekuritas, mengatakan, bagi investor global, data budget bulanan AS yang diprediksi defisit sebesar US$136,5 miliar akan turut memberikan sentiment tambahan.
“Pada perdagangan hari Kamis (13/6/2013), secara teknikal indeks diperkirakan bergerak menguat di kisaran 4643-4721,” ujarnya.
Rheza menambahkan, saham-saham yang dapat diperhatikan untuk perdagangan pada esok hari: BWPT, ASII, BMRI, INDF
Saham yang menjadi pengerek penguatan indeks saham (top gainers), antara lain PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) menguat Rp2.550 menjadi Rp29.450, PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) menguat Rp1.200 menjadi Rp21.800 dan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) menguat Rp1.250 menjadi Rp16.550.
Adapun saham-saham yang melemah (top losers), antara lain PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) melemah Rp950 menjadi Rp25.700, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) melemah Rp800 menjadi Rp30.400 dan PT Mandom Indonesia Tbk (TCID) melemah Rp900 menjadi Rp11.000.
Nilai transaksi tercatat sebesar Rp9,1 triliun dengan volume 5,850 miliar lembar saham. Sebanyak 131 saham melemah dan 165 saham menguat, sementara 78 saham stagnan.
Penguatan IHSG pada penutupan Rabu (12/6), juga diiringi dengan penguatan di sejumlah sektor utama pendukung indeks saham. Yakni, sektor perkebunan menguat 44,21 poin, sektor konsumsi menguat 73,66 poin, sektor infrastruktur menguat 8,23 poin dan sektor manufaktur menguat 57,14 poin.
Lebih lanjut, meski IHSG bergerak menguat, namun pergerakan saham-saham di Asia terpantau melemah. Indeks Hang Seng melemah 260,43 poin atau 1,20% ke 21.354.66. Pelemahan juga terjadi di indeks Nikkei yang melemah 28,30 poin atau 0,21% ke 13.289,32 dan Indeks Straits Times pun tercatat melemah 15,56 poin ke 3.154,23.