Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KOMODITAS EMAS: Outlook AS Naik, Emas Jatuh

BISNIS.COM, MELBOURNE—Emas diperdagangkan mendekati level terendah dalam 2 pekan, karena investor menimbang peningkatan kepemilikan terhadap spekulasi Federal Reserve akan mengekang stimulus setelah Standard & Poor meningkatkan outlook untuk

BISNIS.COM, MELBOURNE—Emas diperdagangkan mendekati level terendah dalam 2 pekan, karena investor menimbang peningkatan kepemilikan terhadap spekulasi Federal Reserve akan mengekang stimulus setelah Standard & Poor meningkatkan outlook untuk AS.

Emas untuk pengiriman Agustus segera turun 0,2% menjadi US$1.383,97 per ounce pada 9.31 di Singapura. Harga turun menjadi US$1.375,95 kemarin, level terendah sejak 28 Mei setelah  S&P menaikkan outlook credit rating AS menjadi AA+. Emas untuk pengiriman Agustus turun 0,2% menjadi US$1.382,90 di Comex.

Emas turun 2,2% pada 7 Juni setelah data menunjukkan payrolls AS meningkat lebih dari perkiraan pada bulan Mei, memacu spekulasi The Fed akan menghentikan pembelian utang. Aset di SPDR Gold Trust, pemilik terbesar emas dalam exchange-traded product, bertambah untuk pertama kalinya sejak 29 Mei.

Gavin Wendt, direktur Mine Life Pty di Sydney mengatakan, saat ini emas berada dalam pola bertahan karena pasar sedang mencari arah, apa yang akan terjadi dengan pasar AS, apa yang akan terjadi dengan stimulus.

"Emas masih merupakan polis asuransi yang besar," ujar Gavin seperti dikutip di Bloomberg pada Selasa (11/6).

Emas jatuh 17% pada tahun ini karena ekonomi AS membaik, meningkatkan spekulasi bank sentral akan mengurangi program pembelian obligasi.

Menurut survei Bloomberg, para pembuat kebijakan The Fed akan memangkas pembelian obligasi bulanan sampai US$65 miliar pada pertemuanOktober nanti, dari tingkat saat ini sebesar US$85 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Giras Pasopati
Editor : Sepudin Zuhri
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper