BISNIS.COM, JAKARTA-- Emiten yang bergerak di sektor perdagangan, PT Triwira Insanlestari Tbk (TRIL) masih mengandalkan penjualan komoditas pertambangan dalam memberikan kontribusi pendapatan usaha perseroan tahun ini.
Kendati sepanjang 2012 kinerja perseroan semakin memburuk dengan catatan pendapatan usaha yang terjun bebas hingga 69% menjadi Rp32 miliar secara tahunan, lini bisnis perdagangan komoditas tetap memberikan kontribusi terbesar meski terjadi penurunan signifikan akibat terhentinya kegiatan perdagangan perdagangan batubara oleh anak perusahaan tahun lalu.
Tommy Lybianto, Direktur Utama Triwira Insanlestari, mengemukakan perseroan masih menunggu momentum yang tepat kembali memperdagangkan batubara, namun juga sedang mempelajari perdagangan komoditas pertambangan lainnya seperti nikel.
"Perdagangan dari lini komoditas masih menjadi utama kontribusi pendapatan, sambil menunggu momentum yang tepat untuk batubara, kami juga tengah melihat potensi untuk pertambangan lainnya [nikel]," ujarnya, Selasa (11/6/2013).
Sepanjang tahun lalu, pendapatan dari lini perdagangan komoditas perdagangan mencapai Rp25 miliar atau mencapai 78% dari total pendapatan perseroan.
Sementara perdagangan untuk kelompok produk industri yang meliputi Hoist & Pengungkit, peralatan keamanan dan Otomotif hanya memberikan kontribusi 22% atau Rp7 miliar terhadap struktur pendapatan perseroan sepanjang tahun lalu.
Sementara hingga kuartal I/2013, TRIL membukukan lonjakan rugi bersih 139,85% seiring dengan penurunan pendapatan sepanjang 3 bulan pertama tahun ini, dimana rugi bersih perseroan tercatat Rp1,67 miliar, naik signifikan dari periode yang sama pada tahun lalu Rp694,52 juta.
Pendapatan perseroan tercatat mengalami penurunan yang signifikan 72,79% menjadi Rp6,47 miliar dari Rp23,79 miliar.