Bisnis.com, JAKARTA - PT Triwira Insanlestari Tbk. menyiapkan strategi seperti restrukturisasi kegiatan usaha utama dan melakukan penambahan modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) agar tidak terdepak dari Bursa Efek Indonesia.
Berdasarkan keterbukaan informasi di BEI, Triwira Insanlestari akan menambah kegiatan usaha dengan mengakuisisi PT Crowindo Unggul Permai (CUP), perusahaan yang bergerak di industri pertambangan batu bara.
Untuk diketahui, emiten bersandi saham TRIL merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan umum, ekspor-impor pemborongan umum, keagenan, pelayanan jasa, dan pertambangan sejak 1993.
Direktur Utama Triwira Insanlestari Lukas Maulana Jusuf mengatakan transaksi akuisisi PT Crowindo Unggul Permai sempat disampaikan ke Otoritas Jasa Keuangan. Dia menambahkan, perseroan masih memproses beberapa dokumen terkait akuisisi.
“Namun dikarenakan telah melewati waktu yang diperbolehkan, kami sedang dalam proses memperbaharui beberapa dokumen terkait dengan akuisisi ini a.l. laporan keuangan yang telah diaudit untuk periode 30 Juni 2020, laporan valuasi aset, laporan valuasi saham, laporan studi kelayakan, dsb,” tulis Lukas seperti dikutip pada Jumat (25/9/2020).
Setelah perseroan mendapatkan kembali izin dari OJK atas transaksi akuisisi tersebut, Lukas mengatakan pihaknya akan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk meminta restu dari para pemegang saham. Untuk saat ini, RUPSLB rencananya akan dilakukan pada November 2020.
Baca Juga
Dalam rangka menyelamatkan kelangsungan usaha, perseroan memutuskan untuk merestrukturisasi kegiatan usaha utama melalui investasi pada perusahaan yang memiliki prospek bisnis menguntungkan dan dapat memperbaiki kinerja TRIL.
Industri batu bara memiliki potensi perkembangan yang baik karena batu bara merupakan komoditas primer industri di Indonesia.
Berdasarkan keterbukaan informasi yang disampaikan sebelumnya, TRIL menunjukkan PT Crowindo Unggul Permai bergerak di bidang terminal batubara, pembelian, penjualan dan pengolahan, serta pengangkutan batu bara.
Setelah transaksi akuisisi berhasil, nantinya TRIL akan memegang saham Crowindo Unggul Permai sebesar 52 persen.
“Setelah rencana transaksi menjadi efektif, perseroan mengharapkan dapat meningkatkan kinerja keuangan kosolidasian dengan pertimbangan keunggulan pelabuhan batubara CUP yang merupakan joint venture antara CUP dengan KTC Coal Mining and Energy,” tulis TRIL.
TRIL merupakan salah satu emiten yang berpotensi dihapus pencatatan efeknya atau delisting oleh Bursa Efek Indonesia pada 2021 karena penghentian perdagangan saham akan memasuki masa suspensi 24 bulan pada 2 Mei 2021.