BISNIS.COM, TOKYO—Harga saham Jepang turun setelah dolar AS menguat terhadap yen pada hari ini, Selasa (28/5/2013). Sementara itu, pemain pasar menunggu arah pergerakan pasar AS dan Inggris, yang pada Minggu lalu sempat guncang, pada saat perdagangan dimulai setelah libur pada Senin.
Harga rerata saham Nikkei N225 dibuka turun 1,4% setelah Senin lalu merosot 3,2%. Sedangkan pada Kamis Nikkei turun 7,3% yang merupakan penurunan tertinggi dalam satu hari sejak gempa bumi dan tsunami pada Maret 2011.
"Pasar yang sangat rentan akan berlanjut karena pemain pasar waspada terhadap ketidakpastian dalam jangka pendek," ujar Takashi Hiroki, chief strategist pada Monex Inc. sebagaimana dikutip Bloomberg, Selasa (28/5/2013).
Pasar saham, obligasi dan mata uang terganggu karena adanya pertemuan bank sentral AS minggu lalu. Hasil pertemuan itu diduga akan menurunkan stimulus moneter secara agresif atau mempertahankan seperti lima tahun lalu dan memperkuat pasar keuangan global lebih cepat dari yang diperkirakan.
Dolar menguat 0,3% terhadap yen pada posisi 101,19 setelah jatuh ke posisi terendah dalam dua minggu pada posisi 100,66 yen Jumat lalu. Para pedagang berharap dolar akan menghadapi tekanan turun terhadap yen jika saham Jepang terus melemah, namun mata uang AS akan terus menguat seiring perbaikan fundamental yang akan memungkinkan meredakan stimulus yang agresif dari bank sentral AS. (LN)