BISNIS.COM, SINGAPURA--Harga minyak turun di perdagangan Asia pada Rabu, karena pedagang menunggu rilis laporan terbaru persediaan energi dari Amerika Serikat, kata para analis.
Permintaan lemah dan melonjaknya stok minyak mentah di ekonomi terbesar dunia itu telah menempatkan tekanan pada harga dan membatasi kenaikan.
Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli, turun 48 sen menjadi US$95,70 per barel dan minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan Juli turun 34 sen ke posisi US4 103,57.
"Para dealer menyesuaikan posisi sebelum laporan persediaan minyak terbaru dirilis," kata David Lennox, analis sumber daya di Fat Prophets di Sydney, Rabu (22/5)
"Angka-angka untuk beberapa minggu terakhir menunjukkan kondisi AS relatif lemah kecuali produksi dalam negeri." Laporan persediaan energi terbaru Amerika Serikat akan dirilis Rabu sore, di mana stok telah melampaui permintaan.
Peningkatan persediaan menunjukkan permintaan lemah dan biasanya mendorong harga minyak lebih rendah.
Dealer juga menunggu kesaksian Ketua Federal Reserve Ben Bernanke tentang prospek ekonomi AS di Kongres pada Rabu ini. (Reuters)
HARGA MINYAK: Turun di Pasar Asia, Pedagang Tunggu Laporan Energi AS
BISNIS.COM, SINGAPURA--Harga minyak turun di perdagangan Asia pada Rabu, karena pedagang menunggu rilis laporan terbaru persediaan energi dari Amerika Serikat, kata para analis.Permintaan lemah dan melonjaknya stok minyak mentah di ekonomi terbesar dunia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
15 menit yang lalu
Saham Pilihan Investor Ritel antara BBRI, BMRI dan BBNI
30 menit yang lalu
Menguji Kuda-kuda Ekonomi China Hadapi Perang Dagang Jilid II Trump
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
15 menit yang lalu
Saham Pilihan Investor Ritel antara BBRI, BMRI dan BBNI
26 menit yang lalu
Harga Minyak Global Stabil jelang Pelantikan Trump
27 menit yang lalu
Saham Remala Abadi (DATA) Terbang Usai Kabar Diakuisisi Grup Djarum
34 menit yang lalu