BISNIS.COM, JAKARTA-PT Bhakti Investama Tbk yang dikendalikan oleh keluarga Hary Tanoesoedibjo membukukan pertumbuhan laba tahun berjalan pada tiga bulan pertama 2013 sebesar 39,7% menjadi Rp662,29 miliar. Tahun lalu perseroan mencetak laba sebesar Rp474,08 miliar.
Direktur Bhakti Investama Wandhy Wira Riady mengatakan pundi keuntungan itu diperoleh dari total pendapatan yang mencapai Rp2,59 triliun atau naik 25% dari omzet kuartal pertama tahun lalu Rp2,07 triliun.
Adapun rinciannya yakni pendapatan media berbasis konten dan iklan mendominasi dengan perolehan Rp1,44 triliun, media berbasis pelanggan Rp693,4 miliar. Selain itu, pendapatan dari divisi jasa keuangan Rp200,95 miliar, pertambangan Rp137,59 miliar, transportasi Rp76,49 miliar. Sisanya, media pendukung dan infrastruktur Rpp25,65 miliar, serta penjualan melalui media Rp15,24 miliar.
"Beban langsung perseroan tercatat Rp1,51 triliun dari sebelumnya Rp1,06 triliun. Hasilnya, laba kotor sebesar Rp1,09 triliun dari semula Rp1 triliun,” demikian laporan keuangan perseroan.
Kelompok usaha yang bergerak di bidang jasa keuangan, PT MNC Kapital Indonesia Tbk, mengalami penurunan laba bersih secara drastis mencapai 80,98% dari semula Rp50,11 miliar lalu, menciut jadi Rp9,53 miliar.
Dari sisi pendapatan, perseroan mengantongi dana Rp160,83 miliar atau naik tipis 11,54% dari Rp144,19 miliar. Divisi manajemen investasi mengalami penyusutan pendapatan sangat signifikan menjadi Rp1,73 miliar dari semula mencapai Rp49,76 miliar, di tengah kinerja divisi lain yang mengalami pertumbuhan.
Beban umum dan administrasi melonjak, bahkan beban keuangan naik dari Rp13,72 miliar menjadi Rp28,02 miliar. Akhirnya, laba sebelum beban pajak penghasilan tercatat Rp13,98 miliar dari perolehan semula Rp51,39 miliar.
Kelompok usaha media PT Media Nusantara Citra Tbk mengantongi pendapatan sebesar Rp1,36 triliun pada kuartal I/2013 dari raihan periode yang sama tahun lalu Rp1,32 triliun.
Beban langsung tercatat naik menjadi Rp680 miliar dibandingkan pengeluaran kuartal pertama 2012 sebesar Rp609,8 miliar. Dengan begitu, laba kotor menjadi Rp706,45 miliar dari sebelumnya Rp685,88 miliar.
Beban umum dan administrasi menurun Rp210,15 miliar dari Rp311,24 miliar, beban keuangan pun menyusut menjadi Rp9,7 miliar dari Rp16,97 miliar. Hasilnya, laba bersih menjadi Rp449,7 miliar dari Rp380,4 miliar.(yus)