BISNIS.COM, JAKARTA-Rerata pertumbuhan laba bersih perusahaan penyedia jasa transportasi darat pada 3 bulan pertama 2013 naik hingga 58% dibandingkan dengan kinerja periode yang sama pada 2012.
Berdasarkan laporan keuangan lima emiten transportasi darat yang terpublikasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), kinerja tersebut di topang oleh perolehan laba bersih PT Ekspress Transindo Utama (TAXI), dan PT Adi Sarana Armada (ASSA).
ASSA mencetak pertumbuhan laba bersih tertinggi di periode Januari-Maret 2013 mencapai 354,7% dengan realisasi Rp22,3 miliar, melonjak signifikan dibandingkan dengan kinerja tahun sebelumnya yang hanya Rp4,7 miliar.
Pergerakan laba bersih ASSA yang melonjak tersebut, seiring dengan pendapatan perusahaan pada kuartal pertama sebesar Rp239,4 miliar, naik 49,4% dibandingkan kinerja tahun sebelumnya.
Adapun beban keuangan perusahaan turun 12,19% menjadi Rp28,2 miliar dari Rp32,12 miliar (YoY).
Strategi perusahaan yang bergerak sektor penyewaan kendaraan, logistik dan jasa pengemudi, diproyeksikan mendongkrak pendapatan dan laba bersih tahun ini.
Sementara TAXI, meski laba bersih pada kuartal I/2013 hanya tumbuh 9% menjadi Rp25 miliar, anak usaha dari Grup ini tetap menjadi emiten dengan perolehan laba bersih tertinggi untuk sektor penyedia layananan jasa transportasi darat.
Pendapatan perusahaan periode Januari-Maret 2013 sebesar Rp157,9 miliar, naik 35,4% dibandingkan dengan kinerja periode yang sama tahun sebelumnya Rp116,6 miliar.
Merry Angrraini, Corporate Secretary PT Ekspress Transindo Utama, mengemukakan 85% pendapatan berasal dari segmen taksi reguler yang berkontribusi hingga Rp133,6 miliar.
"Hal ini sejalan dengan penambahan armada taksi reguler pada tahun ini menjadi 8.500 unit. Bahkan, untuk pencapaian laba bersih [kuartal 1/2013], sebesar Rp12 miliar dikontribusikan dari pendapatan bulan Maret karena penambahan armada baru beroperasi maksimal di bulan itu," tuturnya.
Kinerja positif juga dibukukan PT Panorama Transportasi, Tbk yang mencetak pergerakan kenaikan laba bersih di kuartal I/2013 menjadi Rp1,54 miliar, tumbuh 32,2% dibandingkan dengan periode Januari-Maret 2012 sebesar Rp1,14 miliar.
Sementara pendapatan emiten berkode WEHA itu, hanya tercatata naik 6,2% menjadi Rp52,1 miliar pada kuartal pertama tahun ini, dibandingkan dengan kinerja tahun sebelumnya Rp49 miliar.
Jasa angkutan penumpang (taxi dan bis) masih menjadi lini usaha yang memberikan kontribusi terbesar terhadap komposisi pencapaian pendapatan kuartal I/2013 dengan total mencapai Rp38,3 miliar.
Kinerja positif ketiga emiten tersebut, tidak terjadi pada dua emiten transportasi darat lainnya yakni PT Centris Multipersada Pratama dan PT Sidomulya Selaras yang mencatat penurunan laba bersih pada tiga bulan pertama tahun ini.
Laba bersih PT Centris Multipersada Pratama turun tipis 9,4% menjadi Rp165,6 juta dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Kendati demikian, pendapatan emiten berkode CMPP pada kuartal I/2013 meningkat 30 kali lipat menjadii Rp30,96 miliar.
Sementara laba bersih PT Sidomulya Selaras (SDMU) mencatatkan penurunan laba bersih 7,2% menjadi Rp2,62 miliar dari pencapaian kuartal I/2012 yang mencapai Rp2,83 miliar.
Berdasarkan catatan Bisnis, masih terdapat dua emiten transportasi darat belum menyampaikan laporan keuangan kuartal I/2013, yakni PT Steady Safe, Tbk (SAFE) serta PT Zebra Nusantara (ZBRA). (mfm)
Laba Bersih Emiten Transportasi Darat Tumbuh 58%
BISNIS.COM, JAKARTA-Rerata pertumbuhan laba bersih perusahaan penyedia jasa transportasi darat pada 3 bulan pertama 2013 naik hingga 58% dibandingkan dengan kinerja periode yang sama pada 2012. Berdasarkan laporan keuangan lima emiten transportasi darat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Amri Nur Rahmat
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
3 jam yang lalu
Historia Bisnis: Upaya Grup Djarum Jaga Dominasi di BCA
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
3 jam yang lalu
Historia Bisnis: Upaya Grup Djarum Jaga Dominasi di BCA
8 jam yang lalu