Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA EMAS: Masih Berfluktuatif Setelah 2 Hari Menguat

BISNIS.COM, MELBOURNE--Harga emas berfluktuasi setelah 2 hari mengalami penaikan karena investor menimbang arus keluar dari produk perdagangan bursa dengan sinyal bahwa harga mendekati level terendah dalam lebih dari 2 tahun sehingga memacu peningkatan

BISNIS.COM, MELBOURNE--Harga emas berfluktuasi setelah 2 hari mengalami penaikan karena investor menimbang arus keluar dari produk perdagangan bursa dengan sinyal bahwa harga mendekati level terendah dalam lebih dari 2 tahun sehingga memacu peningkatan permintaan fisik.

Berdasarkan data Bloomberg, harga emas untuk pengiriman segera sedikit berubah pada level US$1.376,99 per ounce hingga pukul 2.37 sore di Singapura setelah turun 2,8% dan naik 0,4%.

Sementara itu, harga emas untuk pengiriman Juni turun sebanyak 3,4% ke level US$1.335,60 per ounce dan ditransaksikan pada level US$1.375,70 di Comex.

Emas turun ke level US$1.321,95 pada 16 April, level terendah sejak Januari 2011. Kepemilikan di ETPs turun 3,5% ke level 2.364,901 ton pada bulan ini. Goldman Sachs Group Inc menyatakan bahwa kepemilikan emas kemungkinan akan turun ke depannya.

Logam mulia telah merosot ke posisi bear market setelah 12 tahun menguat di tengah perkembangan spekulasi bahwa pemulihan di AS akan menghambat permintaan logam sebagai instrumen perlindungan kekayaan.

Menurut Goldman Sachs, penurunan harga dipicu oleh kekhawatiran pemerintah Eropa yang dapat mengikuti langkah Siprus menjual cadangan emasnya.

"Tidak ada tempat untuk emas sehingga kembali ETFs untuk pergi ke level saat ini," kata David Lennox, Analis Fat Prophets di Sydney seperti dikutip Bloomberg.

"Pada saat uang keluar, hal ini membantu untuk memaksa harga turun," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Achmad Aris
Editor : Fahmi Achmad
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper